Polemik ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat. Setelah sempat ramai pada 2022, isu ini kembali menjadi perbincangan publik menyusul beredarnya video YouTube yang mempertanyakan keaslian ijazah yang dikeluarkan Universitas Gadah Mada (UGM) tersebut. Video yang diunggah pada 11 Maret 2025 oleh Rismon Hasiholan Sianipar, mantan dosen Universitas Mataram, menganalisis jenis font dan sistem operasi yang digunakan dalam ijazah tersebut, menganggap penggunaan font Times New Roman meragukan mengingat era penerbitan ijazah tersebut.
Tuduhan ini muncul setelah gugatan hukum yang diajukan oleh Bambang Tri Mulyono. Namun, keaslian ijazah sebenarnya dapat diverifikasi melalui beberapa metode.
Cara termudah adalah melalui Sistem Verifikasi Ijazah Elektronik (SIVIL) di situs https://ijazah.kemendikbud.go.id. Pengguna cukup memasukkan nama perguruan tinggi, nomor ijazah, dan kode keamanan. Sistem akan menampilkan informasi ijazah jika terdaftar, atau notifikasi "Data Tidak Ditemukan" jika sebaliknya.
Alternatif lain adalah melalui laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) di https://pddikti.kemendiktisaintek.go.id/. Pengguna perlu mengisi formulir dengan data perguruan tinggi, program studi, nama mahasiswa, atau NIM, serta kode verifikasi untuk mendapatkan informasi terkait.
Selain metode digital, verifikasi juga bisa dilakukan secara manual dengan memeriksa fisik ijazah. Ijazah asli umumnya dicetak pada kertas khusus, dilengkapi hologram permanen, nomor seri unik, dan nomor ijazah yang jelas dan mudah teridentifikasi. Pemeriksaan fisik ini dapat membantu memastikan keaslian dokumen. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh informasi akurat terkait keaslian ijazah tersebut melalui berbagai metode yang tersedia.