Pamekasan – Program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) Perempuan Tangguh Mandiri Jawa Timur Sejahtera (Putri Jawara) di Pamekasan menuai sorotan. Sebanyak 150 usulan penerima bantuan terkonsentrasi di Kecamatan Pakong. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan, Herman Hidayat, Selasa (29/4/2025).
Herman menjelaskan, pemusatan bantuan di satu kecamatan bertujuan memaksimalkan pemanfaatan dana. Program ini diklaim bertujuan meningkatkan perekonomian perempuan sebagai tulang punggung keluarga. "Program ini berlanjut tahun ini, meski namanya berubah dari program khusus wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) menjadi Putri Jawara," jelasnya. Data penerima masih dalam tahap rekapitulasi.
Syarat penerima bantuan meliputi terdaftar di DTKS atau DTSEN (dalam proses verifikasi), berusia 18-53 tahun, dan memiliki usaha berjalan. Masing-masing penerima akan mendapatkan Rp3 juta yang ditransfer langsung ke rekening mereka. Dinsos Pamekasan masih menunggu verifikasi dari Pemprov Jatim.
"Kami mengusulkan 150 orang dan berharap semua lolos," tambah Herman. Ia menyadari potensi kecemburuan sosial antar kecamatan dan berjanji akan menyalurkan bantuan sosial lain ke wilayah lain. Program Putri Jawara direncanakan akan bertahap menjangkau 13 kecamatan di tahun-tahun mendatang. Herman mengakui keterbatasan Pemkab Pamekasan untuk menjalankan program serupa secara mandiri karena kondisi ekonomi daerah. "Penerima bantuan kewirausahaan akan digilir agar semua kecamatan merasakan manfaatnya," tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Pamekasan, Mohammad Saedy Romli, mengaku belum menerima laporan terkait program tersebut. Ia berharap bantuan tepat sasaran dan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi penerima. "Sampai saat ini belum ada laporan. Jika memang terfokus di satu kecamatan, perlu pemantauan ketat. Kami berharap program ini bisa merata di 13 kecamatan," harapnya.