Lamongan, Madura Post – Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Aula Gadjah Mada, Selasa (6/5/2025). Acara penting ini membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, blueprint pembangunan Lamongan lima tahun mendatang.
Musrenbang melibatkan berbagai pihak, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi, LSM, tokoh agama, perwakilan perempuan dan anak, BUMD, hingga pengusaha. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes), menekankan pentingnya RPJMD sebagai penentu arah pembangunan, tak hanya infrastruktur, tapi juga sektor sosial, ekonomi, dan peradaban Lamongan.
"Musrenbang ini krusial untuk menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan," tegas Pak Yes. Proses penyusunan RPJMD melibatkan konsultasi publik dengan DPRD dan pemerintah provinsi, memastikan integrasi perencanaan pembangunan dari tingkat kabupaten hingga pusat.
RPJMD 2025-2029 Lamongan menargetkan 29 indikator sasaran. Indikator tersebut mencakup berbagai sektor, dari jumlah kunjungan wisatawan dan pertumbuhan PDRB di sektor pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, hingga realisasi investasi dan nilai tukar petani.
"Ada 29 indikator yang akan kita kejar dalam lima tahun. 25 di antaranya merupakan keberlanjutan dari periode sebelumnya (2021-2026), dan empat lainnya terintegrasi dengan program pemerintah pusat," jelas Pak Yes.
Beberapa isu strategis yang dihadapi Lamongan meliputi transformasi ekonomi melalui hilirisasi sektor unggulan, peningkatan infrastruktur ekonomi, pengentasan kemiskinan lewat pemberdayaan desa, birokrasi yang efisien dan responsif, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan riset dan inovasi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, dirancang 15 program prioritas. Salah satu yang menonjol adalah program Lumbung Pangan Lamongan, bertujuan mendukung transformasi ekonomi di sektor pertanian, sektor unggulan Lamongan.