Jember – Pemasangan portal dimensi atas setinggi 2,4 meter dan lebar 5,1 meter di perlintasan sebidang Jalan Rasamala, Jember oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 menuai protes keras. Bupati Jember, Muhammad Fawait, bahkan sampai turun tangan membongkar paksa portal tersebut!
Kehebohan bermula dari keluhan warga yang merasa aktivitas mereka terganggu. Portal yang dipasang PT KAI, menurut Cahyo Widiantoro, Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9, berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Nomor 4 Tahun 2025. Surat edaran tersebut bertujuan meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang, mencegah kecelakaan, dan membatasi kendaraan tertentu untuk mengurangi risiko.
Namun, Bupati Fawait menegaskan bahwa pemasangan portal dilakukan tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah. "Pemasangan portal tidak berkoordinasi, tidak pamit kepada kami, padahal itu jalan kabupaten," tegas Fawait. Ia pun langsung memerintahkan pembongkaran portal pada Jumat (25/4/2025) sebagai simbol penolakan terhadap tindakan sewenang-wenang. "Saya bongkar supaya masyarakat tidak gaduh, tidak resah, iklim investasi tetap terjaga, pembangunan tetap berjalan," ujarnya.
PT KAI berdalih pemasangan portal karena perlintasan sebidang JPL 162 tak dijaga petugas bersertifikasi dan minim alat keselamatan, serta sering terjadi kecelakaan. Salah satunya kecelakaan fatal pada Februari 2025 yang melibatkan KA Logawa dan truk, mengakibatkan kerusakan lokomotif dan kematian pengemudi truk. Meskipun keputusan pemasangan portal telah disepakati dalam rapat yang dihadiri berbagai pihak pada 17 April 2025, Dinas Perhubungan Jember, melalui Kepala Dinas Agus Wijaya, menyatakan ketidaksetujuannya karena portal tersebut tak sesuai spesifikasi dan pemasangannya bukan wewenang PT KAI.
Agus Wijaya menambahkan, seharusnya PT KAI menunggu proses pencarian petugas jaga tambahan dari masyarakat, mengingat selama ini perlintasan dijaga relawan. Namun, karena PT KAI dinilai memaksa, akhirnya Pemkab Jember menyediakan petugas dari Dishub. Setelah jumlah petugas terpenuhi, portal pun dibongkar sesuai kesepakatan.
Cahyo Widiantoro mengapresiasi langkah cepat Pemkab Jember dan berjanji memberikan pelatihan kepada petugas jaga baru. Ia juga berharap sinergi dan kolaborasi yang lebih baik ke depannya untuk mengatasi masalah perlintasan sebidang di Jember, mengingat masih banyak perlintasan lain yang berisiko tinggi. Bupati Fawait pun menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan untuk mencegah munculnya masalah baru dalam upaya penyelesaian masalah.