Surabaya – Kisruh antara PBNU dan PKB semakin memanas. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat panggilan kepada Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung di ruang rapat Lantai 5 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Nomor 164 Jakarta pada Rabu (21/8/2024) pukul 12.30 WIB.
"Sudah kan sudah (kirim undangan). Kemarin itu dua minggu yang lalu kami sudah memanggil, mengundang Sekjen PKB, tapi menolak untuk hadir," ungkap Gus Yahya usai bertemu puluhan kiai khos di Kantor PCNU Surabaya, Selasa (20/8/2024).
"Hari ini Senin kami telah layangkan undangan kepada Ketua Umum PKB. Kita lihat, apakah beliau bersedia hadir atau tidak," tambahnya.
Gus Yahya menjelaskan bahwa PBNU memanggil Cak Imin untuk menanyakan peran ulama di partai yang dinilai mulai dipinggirkan.
"PBNU perlu memanggil Cak Imin untuk diklarifikasi. Apalagi, PBNU tidak bisa semena-mena mengeluarkan putusan kepada PKB," tegasnya.
"Ya nggak bisa (PBNU mengeluarkan putusan untuk PKB). Ini mohon dipahami ya posisi NU adalah posisi civil society, masyarakat sipil, punya aspirasi kepada lembaga politik. Ini sama seperti kalau kita semua mahasiswa atau siapapun punya aspirasi kepada DPR, punya aspirasi kepada pemerintah kemudian kita melakukan langkah-langkah untuk mengartikulasikan aspirasi kita supaya teragregasi di dalam lembaga politik bersangkutan seperti itu," jelasnya.
"Misalnya kita nggak setuju pejabat tertentu misalnya, kita bisa menyalurkan aspirasi itu. Soal yang wewenang memberhentikan, mengganti dan sebagainya kan ya lembaga politik yang bersangkutan, bukan masyarakat sipilnya," pungkasnya.