Sumenep – Kemarau panjang mulai berdampak pada pasokan air bersih di Kabupaten Sumenep. Dua sumber air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep, Taman Lakek dan Giring, mengalami penyusutan debit air hingga 40 sentimeter.
Direktur PDAM Sumenep, Febmi Noerdiansyah, mengakui bahwa penyusutan ini berpotensi mengganggu aliran air ke pelanggan. "Setiap tahun saat musim kemarau, debit air di sumber kami memang mengalami penurunan. Tahun ini, dua sumber air utama, Taman Lakek dan Giring, mengalami penyusutan," ujar Febmi.
Meski begitu, Febmi meyakinkan bahwa penyusutan debit air tersebut belum mengganggu distribusi air ke pelanggan. Pasalnya, ketersediaan air di kedua sumber tersebut masih terpantau melimpah.
Namun, ia tidak menampik bahwa penyusutan debit air ini terjadi secara bertahap. Awalnya, penurunan debit air hanya sekitar 15-20 sentimeter. Namun, kini penyusutannya mencapai 30-40 sentimeter.
"Kami akan melakukan berbagai langkah untuk memastikan distribusi air ke pelanggan tetap normal, meskipun debit air mengalami penurunan," tegas Febmi. Salah satu langkah yang diambil adalah mengatur jadwal operasional pompa air di sumber tersebut. "Misalnya, pompa air di siang hari akan dihentikan selama satu jam untuk memberikan jeda istirahat," jelas Febmi.
Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat kemarau masih akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Pihak PDAM Sumenep terus memantau kondisi sumber air dan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah gangguan distribusi air ke pelanggan.