Pamekasan, Madura Post – Jumlah koperasi di Pamekasan terus meningkat, namun sumber daya manusia (SDM) untuk membina mereka justru minim. Tercatat, hanya tiga penyuluh koperasi yang bertugas membimbing 800 koperasi di daerah tersebut.
Kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 2012. Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan, Baihaki, mengungkapkan bahwa jumlah penyuluh koperasi memang sangat terbatas.
"Tahun ini saja, jumlah koperasi di Pamekasan sudah mencapai 800, sementara penyuluhnya hanya tiga orang," ujar Baihaki, Senin (14/10/2024).
Untuk mengatasi kekurangan SDM, Diskop UKM dan Naker Pamekasan menerapkan strategi pembagian wilayah tugas. Setiap penyuluh bertanggung jawab atas tiga kecamatan, sementara kecamatan kota dibagi kepada empat orang, termasuk pengawas koperasi yang baru diterima melalui formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Kami berharap ke depan ada penambahan SDM penyuluh di Pamekasan, agar proses pendampingan terhadap koperasi lebih maksimal," harap Baihaki.
Namun, proses perekrutan penyuluh berada di bawah wewenang pemerintah provinsi (pemprov), termasuk penggajiannya. Meskipun Diskop UKM dan Naker Pamekasan telah mengajukan permohonan penambahan SDM, belum ada tindak lanjut yang pasti.
"Kota lain juga mengeluhkan hal yang sama, kekurangan SDM penyuluh," tambah Baihaki.
Minimnya jumlah penyuluh koperasi di Pamekasan menjadi tantangan tersendiri dalam pembinaan dan pengawasan koperasi. Hal ini dikhawatirkan akan menghambat perkembangan koperasi di daerah tersebut.