Surabaya – Debat perdana Pilgub Jatim 2024 yang baru saja digelar, menunjukkan hasil yang mengejutkan. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Tri Rismaharini dan KH. Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, berhasil meraih 43% dukungan publik. Angka ini mengungguli pasangan petahana, Khofifah-Emil Dardak, yang hanya meraih 38% dukungan.
Hasil ini menjadi tamparan keras bagi Khofifah-Emil yang sebelumnya selalu unggul dalam berbagai survei. Imron Fauzi, Pembina The Fauzi’s Community, menilai bahwa situasi ini mencerminkan adanya pergeseran selera politik di kalangan masyarakat Jawa Timur.
"Hasil polling yang terjadi di atas panggung debat menunjukkan bahwa masyarakat mulai kritis terhadap kepemimpinan Khofifah yang dianggap tidak lagi relevan," ujar Imron. "Risma dan Gus Hans justru terlihat lebih segar dan responsif terhadap kebutuhan rakyat."
Imron menambahkan bahwa pasangan Risma-Gus Hans berhasil menyampaikan visi yang lebih menyentuh kebutuhan publik. Slogan "Resik Resik Jawa Timur" yang diusung oleh Risma-Gus Hans terbukti mampu menggugah harapan masyarakat untuk perubahan besar di provinsi ini.
"Slogan itu bukan hanya sekadar jargon, melainkan representasi nyata dari keinginan rakyat akan pemerintahan yang lebih bersih dan efektif," tegas Imron.
Hasil polling ini, menurut Imron, adalah indikasi kuat bahwa rakyat menginginkan sosok pemimpin yang berani melakukan perubahan nyata, tidak hanya sekadar janji. Khofifah dan Emil Dardak harus bekerja lebih keras jika ingin mempertahankan posisi mereka di hati masyarakat.
"Jika Khofifah tidak segera memperbaiki citranya, ‘Resik Resik Jawa Timur’ akan menjadi sapu yang mengakhiri era kepemimpinannya," pungkas Imron.