Surabaya – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya penasaran dengan rahasia kesuksesan PDIP Surabaya dalam memenangkan hati masyarakat selama bertahun-tahun. Mereka pun mengunjungi Kantor DPC PDIP Surabaya untuk mencari jawabannya.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, mengungkapkan kunci sukses partai berlambang banteng moncong putih ini: konsep "soko guru".
"Bayangkan bangunan pendopo dengan empat tiang utama yang disebut ‘soko guru’. Nah, konsep ini diadaptasi PDIP dengan tiga pilar partai yang mencakup kader di eksekutif, legislatif, dan struktur partai, ditambah andil masyarakat," jelas Achmad.
Konsep ini, menurut Achmad, menjadi dasar partai dalam mendidik kader dan menggerakkan massa di tingkat akar rumput. "Dengan memegang teguh nilai-nilai ini, kami mampu membangun kepercayaan yang berkelanjutan di tengah masyarakat Surabaya," tegasnya.
Lebih lanjut, Achmad menjelaskan bahwa kaderisasi dan pendidikan politik yang dilakukan PDIP tidak hanya berbasis teori, tetapi juga praktik lapangan yang nyata. Hal ini dilakukan agar kader memiliki pemahaman yang mendalam mengenai persoalan-persoalan masyarakat yang sebenarnya.
"Konsep ‘soko guru’ juga menjadi landasan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah Achmad.
PDIP, kata Achmad, berupaya menjaga manunggalnya hubungan dengan rakyat melalui berbagai kegiatan yang berlangsung tidak hanya saat momen politik. "Sebelum Agustus, kita menggelar kegiatan gotong royong kerja bakti bersama masyarakat di 31 kecamatan, sehingga partai juga menjadi pelopor pola hidup bersih dan sehat," jelasnya.
Selain itu, agenda seperti senam SICITA dan edukasi gizi bagi ibu hamil dengan menu masakan nusantara untuk mencegah stunting, juga menjadi bagian dari program PDIP Surabaya. Program ini merujuk pada resep Mustika Rasa, warisan Bung Karno yang berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat.
"Kita bisa kokoh karena pilar penyangganya mulai dari kader yang bertugas di eksekutif, legislatif, struktur partai, dan rakyat, semuanya bergerak dalam satu rampak barisan mewujudkan Indonesia Raya," pungkas Achmad.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk lebih melek politik dan memiliki semangat kebangsaan agar dapat menjadi penegak demokrasi yang konsisten. "Mahasiswa harus bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga demokrasi demi terwujudnya cita-cita bangsa," tutupnya.