MaduraPost – Bau badan merupakan hal yang lumrah dialami setiap orang. Namun, terkadang bau badan bisa menjadi indikasi dari kondisi kesehatan tertentu. Ada beragam jenis bau badan, mulai dari bau busuk, bau obat, bau urin, hingga bau tinja. Perbedaan ini bisa menjadi tanda penting yang perlu diperhatikan.
Sayangnya, mendeteksi bau badan sendiri bisa menjadi tantangan. Reseptor hidung kita cenderung mati rasa setelah terpapar aroma yang sama dalam waktu lama. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri bau badan yang bisa menjadi tanda masalah kesehatan.
Salah satu ciri umum bau badan adalah berkeringat berlebihan. Meskipun berkeringat merupakan proses alami tubuh, makanan tertentu, kurangnya kebersihan, dan faktor lainnya dapat menyebabkan keringat berbau tidak sedap saat bersentuhan dengan kulit. Perubahan jumlah keringat atau bau badan bisa menjadi indikasi kondisi medis tertentu.
Selain itu, orang dengan banyak bulu atau rambut cenderung lebih rentan mengalami masalah bau badan. Kelenjar apokrin menjadi aktif saat seseorang memasuki masa pubertas, sehingga bau badan baru muncul di masa remaja.
Bau badan terjadi ketika bakteri di kulit bersentuhan dengan keringat. Kulit secara alami dihuni oleh bakteri. Saat berkeringat, air, garam, dan lemak bercampur dengan bakteri ini dan menghasilkan bau. Baunya bisa tidak enak, enak, atau bahkan tidak berbau sama sekali.
Faktor-faktor seperti makanan yang dikonsumsi, hormon, obat-obatan, olahraga, stres atau kecemasan, cuaca panas, kelebihan berat badan, genetika, hingga konsumsi obat-obatan tertentu dapat memengaruhi bau badan.
Beberapa kondisi medis dan penyakit juga berhubungan dengan perubahan aroma tubuh, di antaranya:
- Diabetes: Perubahan bau badan bisa menjadi tanda ketoasidosis terkait diabetes. Kadar keton yang tinggi menyebabkan darah menjadi asam dan bau badan menjadi seperti beraroma buah.
- Menopause: Perubahan hormonal selama menopause dapat menyebabkan keringat berbau lebih kuat.
- Tiroid yang terlalu aktif: Kondisi ini dapat menyebabkan keringat berlebihan dan bau badan yang tidak sedap.
- Penyakit hati: Bau badan mungkin mengeluarkan aroma seperti pemutih karena penumpukan racun dalam tubuh.
- Penyakit ginjal: Bau badan mungkin mengeluarkan aroma seperti amonia karena penumpukan urea dalam tubuh.
Jika Anda mengalami perubahan bau badan yang tidak biasa, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id