MaduraPost melaporkan, rangkaian acara AOFOG Campus 3: PCOS Regional Meeting di Jakarta telah resmi ditutup. Acara dua hari ini berhasil memperkuat kolaborasi regional dalam penanganan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS). Para ahli kesehatan reproduksi dari berbagai negara Asia-Oseania hadir untuk membahas inovasi terbaru dalam diagnosis, pengelolaan, dan terapi PCOS yang lebih sesuai dengan karakteristik perempuan Asia.
Penutupan acara, yang bertajuk "The Next Agenda of AOFOG REI Committee and Closing of AOFOG Campus 3," dipimpin oleh Prof. Dr. Budi Wiweko, MD, OG, MPH, REI, FRANZCOG (Hons), FICRM, Ketua Komite Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas (REI) AOFOG. Prof. Budi Wiweko menyampaikan apresiasi kepada semua pembicara, peserta, dan pihak pendukung, termasuk Dexa Medica sebagai mitra industri farmasi lokal yang berkontribusi dalam pengembangan solusi berbasis penelitian untuk pasien PCOS.

PCOS, yang memengaruhi sekitar 10% perempuan usia reproduksi di dunia, tidak hanya menyebabkan gangguan menstruasi dan infertilitas, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes, obesitas, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Meskipun banyak penelitian, sebagian besar studi dan pedoman klinis masih berfokus pada populasi Kaukasia, sehingga kurang relevan dengan pasien Asia.
AOFOG Campus 3 memfasilitasi diskusi mengenai perbedaan fenotipe, patofisiologi, dan respons terapi PCOS antara pasien Asia-Oseania dan populasi Barat. Diskusi ini menghasilkan rekomendasi awal untuk pengembangan pedoman klinis yang lebih sesuai dengan kebutuhan perempuan Asia. Topik yang dibahas meliputi patogenesis, resistensi insulin, kualitas sel telur, hingga teknologi reproduksi berbantu seperti IVF dan IVM.
Keberhasilan penyelenggaraan AOFOG Campus 3 di Jakarta kembali menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat kolaborasi dan inovasi dalam bidang kesehatan reproduksi di Asia-Oseania. Acara ini bermanfaat bagi tenaga medis, peneliti, dan perempuan penderita PCOS karena mendorong pengembangan terapi yang lebih sesuai. Dukungan Dexa Medica juga memperkuat peran industri farmasi lokal dalam mengembangkan solusi medis berbasis penelitian.
Komite REI AOFOG akan melanjutkan pengembangan pedoman klinis berbasis bukti untuk penanganan PCOS di Asia, mempertimbangkan perbedaan genetika, metabolik, dan respons terapi di kawasan ini. Inisiatif pembuatan registri PCOS di Asia juga akan dikembangkan untuk mendukung penelitian jangka panjang.
Prof. Budi Wiweko berharap AOFOG Campus 3 menjadi awal kerja sama yang lebih erat antarnegara dalam kesehatan reproduksi, menciptakan pendekatan yang lebih spesifik dan berbasis bukti untuk perempuan Asia dengan PCOS, demi meningkatkan peluang kehamilan dan kualitas hidup mereka.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id