Pamekasan, Madura Post – Permintaan bantuan air bersih di Pamekasan terus meningkat, bahkan meluas hingga ke wilayah yang tidak terdata sebagai daerah kekeringan.
Plt. Kepala BPBD Pamekasan, Ahmad Dofir Rosidi, mengatakan bahwa tahun ini tercatat 269 dusun dari 76 desa mengalami kekeringan. Namun, pihaknya juga mendistribusikan air bersih ke wilayah di luar data tersebut.
"Bahkan ada permintaan dari daerah yang tidak tercantum dalam SK penerima air bersih, seperti di Desa Murtajih. Ada juga yang sudah terdata, tapi mengajukan dropping ulang. Karena itu masuk darurat, pengiriman (air) dipenuhi," ujar Dofir, Minggu (6/10/2024).
Meskipun beberapa wilayah sempat diguyur hujan beberapa waktu lalu, debit air belum meningkat signifikan. Hal ini membuat BPBD Pamekasan tetap mendistribusikan air bersih untuk membantu masyarakat selama musim kemarau.
Dofir memperkirakan musim hujan akan dimulai pada November mendatang, dengan puncaknya pada Februari hingga Maret. Ia berharap semua pihak dapat membantu mengatasi kekeringan di Pamekasan.
"Untuk pihak ketiga seperti yayasan sosial, atau pihak swasta lainnya, yang ingin melakukan dropping air, bisa berkoordinasi dengan kami terkait wilayah mana saja yang akan dilakukan pendistribusian," imbau Dofir.
Dari 269 dusun yang kekeringan, 188 dusun mengalami kering langka dan 81 dusun mengalami kering kritis.