Pamekasan – Rehabilitasi drainase di Pamekasan terancam molor. Dua paket rehabilitasi yang dijadwalkan rampung awal Desember, hingga kini baru mencapai 20 persen. Padahal, pengerjaan sudah dimulai sejak September lalu.
Khairil Anwar, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pamekasan, mengakui lambatnya progres rehabilitasi. "Semua paket drainase tahun ini ada 14 paket. 11 paket pembangunan drainase, dua paket khusus rehab. Sementara satu paket masih menunggu pengesahan P-APBD. Jadi yang sudah berkontrak 13 paket," jelasnya kepada Madura Post, Senin (7/10/2024).
Khairil menjelaskan, lambatnya progres disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pemasangan trotoar yang belum selesai. Ia juga menyebutkan bahwa dua paket rehabilitasi drainase tersebut masing-masing dianggarkan Rp180 juta.
"Harusnya minggu ini memang sudah mulai pengerjaan, beberapa sudah ada yang mendatangkan material," tambah Khairil.
Meskipun progres masih minim, Khairil optimis rehabilitasi drainase akan selesai tepat waktu. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa dari 13 paket yang sudah berkontrak, baru 8 paket yang mulai dikerjakan. Empat paket lainnya masih menunggu pencairan uang muka.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pengelolaan proyek dan potensi keterlambatan penyelesaian rehabilitasi drainase di Pamekasan.