Pamekasan, Madura Post – Gubuk Literasi, sebuah komunitas yang baru berdiri setahun, telah berhasil menarik perhatian para pemuda di Pamekasan dan bahkan di luar daerah. Komunitas ini tak hanya menyediakan lapak baca gratis untuk mahasiswa, tetapi juga ruang diskusi daring yang membahas berbagai isu terkini.
"Tingkat gemar membaca di Pamekasan mengalami penurunan," ungkap M. Rozien Abqoriy, Ketua Gubuk Literasi. "Maka, kami berinisiatif untuk memberikan akses bacaan yang mudah bagi teman-teman, dan dari situlah komunitas ini terbentuk."
Lapak baca Gubuk Literasi yang di buka setiap minggu, ramai dikunjungi mahasiswa. Rozien melihat bahwa kemudahan akses ini mampu memicu minat baca di kalangan muda. "Kecintaan mahasiswa terhadap buku saat ini mulai memudar. Kami ingin mendorong kembali kecintaan itu," jelasnya.
Tak hanya lapak baca, Gubuk Literasi juga menyediakan ruang diskusi daring yang terbuka untuk umum. Diskusi ini menarik minat mahasiswa dari berbagai daerah, seperti Aceh, Mataram, dan Tulungagung. Topik yang dibahas beragam, mulai dari isu sosial, politik, hingga pendidikan.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan cinta terhadap literasi," tegas Rozien. "Literasi merupakan dasar dari segala bidang. Jika literasi kurang, maka praktiknya bisa keluar dari kaidah."
Gubuk Literasi menjadi contoh nyata bahwa membangun minat baca dan diskusi di kalangan muda bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan menarik. Komunitas ini membuktikan bahwa literasi bukan hanya tentang buku, tetapi juga tentang bagaimana kita berpikir kritis dan membangun dialog yang konstruktif.