Bondowoso, Madura Post – Kondisi jalan di Desa Sumbersalam, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, memprihatinkan. Aspal mengelupas, menyisakan bebatuan tajam yang mengancam keselamatan pengguna jalan. Warga mengeluhkan kondisi ini yang tak kunjung diperbaiki, bahkan semakin parah dari tahun ke tahun.
"Tidak ada perbaikan. Setiap tahun malah makin parah," ujar Susi, warga Grujugan Lor yang setiap hari melintasi jalan tersebut. Suhra, seorang tukang becak, menambahkan bahwa banyak warga yang terjatuh akibat jalan rusak ini.

Keluhan warga ini juga ramai di media sosial, dengan foto dan video kondisi jalan yang memprihatinkan. Pemerintah Kabupaten Bondowoso mencatat, dari total 1.382 kilometer jalan kabupaten, 494 kilometer di antaranya rusak.

Related Post
Ironisnya, masalah infrastruktur di Bondowoso diperparah dengan kasus korupsi. Pada tahun 2022, proyek rekonstruksi jalan di Dusun Bata, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin, dikorupsi. Dari anggaran Rp6 miliar, negara merugi Rp2,2 miliar.
Kejaksaan Negeri Bondowoso berhasil memproses kasus ini dan menyita aset senilai Rp2,2 miliar. Dana tersebut kemudian dikembalikan ke Pemkab Bondowoso pada 15 September 2025. Bupati Abdul Hamid Wahid berjanji akan mengembalikan dana tersebut untuk perbaikan infrastruktur.
Dana hasil korupsi ini kemudian dialokasikan dalam P-APBD 2025 ke Dinas BSBK untuk memperbaiki delapan ruas jalan, termasuk Plalangan-Blawan dan Sumbersalam-Pengarang.
Namun, pakar mengingatkan bahwa pengembalian dana korupsi ini bukanlah solusi utama. Dr. Iffan Gallant El Muhammady dari Universitas Muhammadiyah Jember menyebut kasus korupsi ini sebagai kegagalan sistemik dalam tata kelola pemerintahan. Ia menekankan pentingnya reformasi internal, pengawasan yang ketat, dan peningkatan integritas dalam proses pengadaan barang dan jasa.
"Tanpa reformasi struktural, pengembalian uang hanyalah symptomatic relief, bukan structural cure," tegas Iffan.
Meskipun dana korupsi telah kembali dan digunakan untuk perbaikan jalan, Pemkab Bondowoso harus melakukan perubahan mendasar dalam tata kelola pemerintahan agar kasus serupa tidak terulang kembali. Warga Bondowoso berharap perbaikan jalan ini bukan hanya sekadar solusi sementara, tetapi juga awal dari perubahan yang lebih baik.









Tinggalkan komentar