Lamongan, Madura Post – Kabupaten Lamongan menunjukkan keseriusannya dalam memerangi korupsi dengan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU), Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Sinergi ini diwujudkan melalui Sosialisasi Program Pemberdayaan Anti Korupsi yang digelar di Balai Latihan Kerja (BLK) Lamongan, Rabu (17/9/2025).
Ketua PCNU Lamongan, Dr. KH. Syahrul Munir atau akrab disapa Gus Syahul, menegaskan bahwa korupsi bukan sekadar masalah hukum, tetapi juga penyakit moral yang menggerogoti bangsa. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memberantas praktik haram tersebut.
"NU selalu mendorong dan memberikan penguatan moral agar bangsa ini bersih dari korupsi. Jika Lamongan bersih, Insya Allah warganya sejahtera," ujar Gus Syahul. Ia juga menyoroti pentingnya menanamkan kesadaran anti korupsi sejak dini kepada generasi muda melalui berbagai jalur pendidikan.
Related Post
Kasatgas Sertifikasi dan Pemberdayaan KPK RI, Sugiarto, mengapresiasi inisiatif PCNU Lamongan dan IKA PMII Lamongan dalam menggerakkan masyarakat untuk menjadi penyuluh anti korupsi. Menurutnya, hal ini adalah wujud nyata cinta tanah air.
"Ini bukti kepedulian, bukan karena rekrutmen ataupun gaji, tetapi karena kesadaran untuk ikut menjaga bangsa dari bahaya korupsi," ungkap Sugiarto.
KPK berencana menindaklanjuti kegiatan ini dengan sertifikasi bagi para penyuluh anti korupsi. Nantinya, para penyuluh yang telah bersertifikat diharapkan dapat aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat minimal enam kali dalam setahun.
Sugiarto juga memaparkan enam level keterlibatan masyarakat dalam pemberantasan korupsi, mulai dari sadar hukum hingga melaporkan dugaan tindak pidana korupsi. Ia berharap Lamongan dapat menjadi percontohan daerah dengan masyarakat yang aktif berperan sebagai penyuluh anti korupsi.
Tinggalkan komentar