Sumenep – Keberadaan kapal cepat baru di Sumenep menuai pertanyaan. Pasalnya, kapal milik Pemkab Sumenep sendiri, DBS III, masih terbengkalai di dermaga.
Anggota DPRD Sumenep, M. Ramzi, menyoroti hal ini. Menurutnya, DBS III yang dibeli dengan dana miliaran rupiah seharusnya sudah beroperasi. "Sudah lebih dari setahun tidak beroperasi dengan alasan docking, perawatannya miliaran, masak sekarang tidak kunjung selesai dan dibiarkan tidak berfungsi," ujar Ramzi.
Ramzi menilai, upaya Pemkab Sumenep membuka rute baru untuk kapal cepat menjadi tidak efektif jika kapal milik mereka sendiri tidak berfungsi. "Kalau saya lebih tertarik bagaimana DBS III itu beroperasi normal dan efektif terhadap anggaran," tegasnya.
Senada dengan Ramzi, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, juga mendesak agar DBS III segera difungsikan. "Masih proses docking katanya, kami memang meminta agar segera selesai, sehingga bisa melayani sesuai dengan akses-akses yang memang memberikan kemudahan kepada masyarakat kepulauan," paparnya.
Keberadaan DBS III yang terbengkalai ini menjadi pertanyaan besar. Apakah rute baru kapal cepat yang baru dibuka akan benar-benar efektif jika kapal milik Pemkab sendiri tidak bisa beroperasi?
