Kota Kediri, yang dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Jawa Timur, ternyata tengah menghadapi masalah serius. Capaian Monitoring Center of Prevention (MCP) tahun 2023 mengalami penurunan drastis. Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, mengakui bahwa nilai capaian MCP Kota Kediri turun dari 93 pada tahun 2022 menjadi 89 pada tahun 2023.
"Kami berharap pemenuhan MCP bukan hanya sekedar pemenuhan dokumen semata, tetapi juga direalisasikan melalui kebijakan-kebijakan pencegahan korupsi," ungkap Zanariah dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (22/8/2024).
Penurunan ini membuat Pemkot Kediri meminta bantuan KPK untuk meningkatkan kinerja para pelaksana dalam mengoptimalkan koordinasi pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Besar harapan kami berbagai masukan dari KPK dapat menjadi panduan bagi kami untuk semakin mengukuhkan langkah dalam upaya pencegahan korupsi sehingga mewujudkan pemerintahan yang bersih," harap Zanariah.
Tim dari Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah III Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK, Nindyasunardini, menyatakan bahwa penurunan capaian MCP di Kota Kediri bukan hanya terjadi di Kediri, tetapi juga di sebagian besar wilayah Jawa Timur.
"Semoga tahun ini tidak turun. Kita akan minta komitmen targetnya berapa karena ini tanggung jawab semua OPD bukan hanya Inspektorat saja," tegas Nindyasunardini.
Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi ini menjadi langkah awal bagi Pemkot Kediri untuk memperbaiki kinerja dan mencegah praktik korupsi. Dengan bantuan KPK, diharapkan Kota Kediri dapat kembali mencapai target dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.