Kualitas Sel Telur pada Pasien PCOS dan Rekomendasi Global Dibahas di AOFOG Campus 3 Jakarta

MaduraPost melaporkan, hari kedua AOFOG Campus 3 di Jakarta, 25 Januari 2025, membahas kualitas sel telur pada perempuan dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) dan rekomendasi

Redaksi

Kualitas Sel Telur pada Pasien PCOS dan Rekomendasi Global Dibahas di AOFOG Campus 3 Jakarta

MaduraPost melaporkan, hari kedua AOFOG Campus 3 di Jakarta, 25 Januari 2025, membahas kualitas sel telur pada perempuan dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) dan rekomendasi awal dari Komite Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas (REI) AOFOG. PCOS, gangguan hormonal umum pada perempuan usia reproduksi, sering dikaitkan dengan menstruasi tidak teratur, infertilitas, dan peningkatan risiko penyakit metabolik. Sesi ini dipimpin oleh Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp. FER, pakar fertilitas dan Ketua Program Spesialis Obstetri dan Ginekologi FKUI.

Dr. Aerul Chakra Alibasya, MD, OG, REI, MIGS, spesialis reproduksi dan perwakilan Indonesia untuk ASPIRE, memaparkan tentang kualitas oosit pada pasien PCOS. Meskipun pasien PCOS cenderung memiliki lebih banyak sel telur, kualitasnya sering lebih rendah akibat ketidakseimbangan hormon yang mengganggu pematangan sel telur, meningkatkan risiko kegagalan pembuahan dalam IVF. Beliau juga menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kualitas sel telur, seperti resistensi insulin, peradangan kronis, dan kadar hormon androgen yang tinggi.

Kualitas Sel Telur pada Pasien PCOS dan Rekomendasi Global Dibahas di AOFOG Campus 3 Jakarta
Gambar Istimewa : imagedelivery.net

Prof. Nusrat Mahmud, profesor Reproductive Medicine and Infertility di BIRDEM General Hospital, Dhaka, Bangladesh, membahas upaya AOFOG dalam menyusun pedoman klinis PCOS yang relevan dengan populasi Asia-Oseania. Panduan medis saat ini banyak yang berfokus pada populasi Kaukasia, sementara karakteristik PCOS di Asia berbeda signifikan, terutama dalam resistensi insulin, pola obesitas, dan respons terhadap terapi hormon. REI AOFOG sedang menyusun rekomendasi berbasis bukti untuk tenaga medis dalam menangani pasien PCOS di Asia.

Diskusi tersebut menyoroti kualitas sel telur sebagai tantangan utama dalam infertilitas akibat PCOS, dan perlunya pedoman klinis spesifik untuk Asia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi kualitas oosit, tenaga medis dapat menerapkan strategi terapi reproduksi berbantu yang lebih terpersonalisasi, meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan. Inisiatif Komite REI AOFOG dalam menyusun panduan klinis PCOS untuk populasi Asia merupakan langkah penting untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang sesuai. Kolaborasi antar pakar diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan PCOS di Asia-Oseania.

Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar