Sampang – Harga gas LPG 3 kg di beberapa desa di Sampang melonjak di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Namun, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang, Chairijah, menilai kenaikan tersebut masih dalam batas wajar.
Menurut Chairijah, kendala utama penyebab kenaikan harga terletak pada proses distribusi dari pangkalan ke pengecer. Pihaknya memastikan akan terus memantau penyaluran LPG 3 kg, terutama selama Ramadan dan Idulfitri 1444 H/2024 M, untuk menjamin ketersediaan dan harga sesuai HET.
"Dari hasil pemantauan kami, di sebagian besar wilayah harga masih tergolong normal. Rata-rata dijual Rp18.000, dan tertinggi Rp20.000," jelas Chairijah. Diskopindag Sampang berkomitmen mengawasi distribusi untuk mencegah lonjakan harga yang tak terkendali. "Pemantauan rutin ke agen dan pangkalan resmi terus kami lakukan untuk memastikan distribusi lancar dan sesuai aturan," tegasnya.
Namun, pendapat tersebut tak sepenuhnya sejalan dengan pengalaman Muizzah, warga Sampang. Ia mengaku membeli LPG 3 kg seharga Rp20.000 per tabung di desanya. "Memang lebih mahal dari harga resmi, tapi mau bagaimana lagi? Mungkin karena biaya transportasi dari pangkalan ke pengecer," ujarnya pasrah.
