Surabaya, Madura Post – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM Unair) lantang menolak rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar, menyatakan kebijakan ini sebagai pukulan telak bagi rakyat yang tengah berjuang di tengah kondisi ekonomi sulit.
"Kenaikan PPN 12% di saat ini sangat tidak tepat! Data menunjukkan banyak masyarakat yang turun kelas, dari menengah menjadi miskin atau rentan miskin. Seharusnya ini jadi alarm bagi pemerintah, bukan malah menaikkan pajak!" tegas Aulia.
Ia menilai, pemerintah kurang transparan dalam mensosialisasikan kebijakan ini. Awalnya, pemerintah mengklaim hanya barang mewah yang terkena dampak. Namun, kenyataannya, banyak kebutuhan pokok ikut terdampak kenaikan PPN.
"Komunikasi pemerintah cenderung bohong. Awalnya bilang hanya barang mewah, tapi faktanya kebutuhan pokok juga kena imbas," kecam Aulia.
BEM Unair khawatir, kenaikan PPN akan semakin menekan daya beli masyarakat yang sudah merosot. Mereka mendesak pemerintah untuk membatalkan rencana tersebut dan lebih memperhatikan kondisi ekonomi rakyat. Kebijakan ini dinilai akan semakin memperparah kesengsaraan rakyat.