Jember – Aksi demonstrasi Aliansi Masyarakat Pemilu Peduli Jurdil di kantor Bawaslu Jember kembali mencoreng wajah penegakan hukum di Bumi Sukowati. Pagar kantor Bawaslu roboh setelah massa memaksakan diri masuk ke halaman kantor.
"Mohon izin Bapak Polisi, mohon izin Bapak Polisi," teriak salah satu pendemo memberi komando sebelum pagar roboh.
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi, yang sudah tiga kali menyaksikan pagar institusi pemerintah roboh dalam aksi unjuk rasa, meminta Bawaslu untuk tidak melaporkan perusakan pagar tersebut.
"Kami meminta keridoan Pak Ketua untuk tak usah dipermasalahkan. Kalau perlu diperbaiki, kita perbaiki bersama," kata Bayu kepada Ketua Bawaslu Jember Sanda Aditya.
Bayu pun menegaskan bahwa tindakan perusakan tidak dapat dibenarkan dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang. "Tapi sekali lagi saya ingatkan, tidak boleh diulangi. Apapun masalah, apapun persoalan, jangan pernah merusak, jangan pernah melanggar hukum," tegasnya.
Tidak hanya berjanji memperbaiki pagar, Bayu juga meminta demonstran ikut mengawal janji penanganan dugaan ketidaknetralan aparat pengawas dan penyelenggara pilkada.
"Kita semua punya tanggung jawab yang sama termasuk kami Polri. Pastikan ini dikawal dengan baik. Pastikan ini ada sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran," katanya.
Usai aksi unjuk rasa, Sanda sempat berencana memperbaiki pagar kantor Bawaslu Jember dengan anggaran lembaga itu sendiri. Namun, malam ini, beberapa tukang datang ke kantor Bawaslu Jember untuk memperbaiki pagar tersebut.
"Ini tadi Polres mendatangkan tukang," kata Sanda.
