Media MaduraPost melaporkan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) tengah mengubah pendekatannya terhadap regulasi aset kripto. Setelah sebelumnya cenderung menerapkan tindakan penegakan hukum, SEC kini aktif berdialog dengan perusahaan-perusahaan di industri kripto. Perubahan ini terjadi setelah penyelidikan terhadap Robinhood Crypto ditutup dan tindakan hukum terhadap Coinbase diperkirakan akan dibatalkan.
Dalam beberapa pekan terakhir, tim tugas kripto SEC, yang dipimpin oleh Komisaris Hester Peirce, telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan berbagai perusahaan besar dan kelompok advokasi, termasuk Crypto Council for Innovation, Zero Hash, dan Paradigm Operations. Pertemuan-pertemuan ini membahas masalah regulasi aset kripto, dan menunjukkan adanya pergeseran strategi SEC.
Salah satu poin penting dari diskusi ini adalah pertimbangan ulang atas klasifikasi banyak aset kripto sebagai sekuritas. Perusahaan-perusahaan yang terlibat mendorong SEC untuk mengevaluasi kembali pendekatan regulasinya. Meskipun beberapa tindakan hukum masih tertunda, SEC telah menghentikan beberapa penyelidikan, menunjukkan adanya perubahan arah.
Diskusi-diskusi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan organisasi seperti Blockchain Association, Jito Labs, dan Multicoin Capital. Keterlibatan SEC yang semakin intensif menunjukkan fokus baru pada kolaborasi dan dialog dengan pemangku kepentingan industri. Namun, masih belum jelas apakah perubahan kebijakan ini akan berlanjut di bawah kepemimpinan sementara Mark Uyeda atau menunggu konfirmasi ketua permanen, Paul Atkins.
Perkembangan ini menyoroti dinamika regulasi aset kripto di AS. SEC menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan pengawasan dengan mendorong inovasi di industri yang berkembang pesat ini. Hasil dari diskusi-diskusi ini akan menentukan arah kebijakan aset kripto di masa depan.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
