Pamekasan – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Pamekasan masih menjadi ancaman. Data terbaru dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan per Selasa (21/1/2025) mencatat 547 sapi terjangkit PMK. Dari jumlah tersebut, 346 ekor dinyatakan sembuh, 24 mati, 25 terpaksa dipotong, dan 152 ekor masih dalam perawatan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan keamanan konsumsi daging sapi.
Menjawab keresahan tersebut, RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan memberikan panduan pengolahan daging sapi yang aman dikonsumsi. Ibtisam Nailatur Rochmah, Ahli Gizi RSUD Smart, menekankan pentingnya pengolahan dengan suhu tinggi untuk menjamin keamanan.
"Meskipun kita tak selalu tahu apakah daging sapi terjangkit PMK atau tidak, memasak dengan suhu di atas 70 derajat Celcius sangat penting," ujar Ibtisam kepada Madura Post, Sabtu (25/1/2025). Selain suhu tinggi, proses pencucian yang benar dan pengolahan serta konsumsi segera setelahnya juga krusial untuk mencegah kontaminasi bakteri lain.
Intinya, kata Ibtisam, pengolahan daging yang tepat merupakan kunci utama untuk menjamin keamanan konsumsi daging sapi di tengah merebaknya PMK. Dengan memperhatikan hal tersebut, masyarakat diharapkan dapat tetap tenang mengonsumsi daging sapi tanpa perlu khawatir akan risiko kesehatan.