Drama politik di Pilkada Blitar 2024 semakin panas! Sejumlah kader Gerindra dikabarkan membelot dan menolak mendukung pasangan Rini Syarifah-Abdul Ghoni, meski partai telah memberikan rekomendasi.
M. Rifa’i, Ketua Tim Pemenangan Rini-Ghoni, tak tinggal diam. Ia melontarkan komentar pedas kepada kader yang membelot, menyebut mereka "kader karbitan" yang tak paham cara berorganisasi.
"Kalau ada kader partai gak taat dan gak tunduk dengan keputusan partai, ini pertanda kalau ia merupakan kader karbitan dan gak ngerti cara berorganisasi," tegas Rifa’i.
Menurutnya, sikap kader yang membelot menunjukkan ketidaktaatan terhadap aturan partai dan bukan cerminan kader yang baik. "Itu bukan cerminan kader. Sebagai kader seharusnya tegak lurus dengan keputusan DPP. Masak baper," lanjutnya.
Salah satu kader yang terang-terangan menolak mendukung Rini-Ghoni adalah Adib Zamhari, Ketua Desk Pemilu DPD Partai Gerindra Kabupaten Blitar. Adib berpendapat bahwa rekomendasi untuk Rini-Ghoni melenceng dari hasil Rapimnas partai yang menyepakati pengusungan kader partai.
Adib justru mendukung pasangan Rijanto-Beky Herdiansyah, karena Beky merupakan kader Gerindra. "Jelas ada kader yang maju, ini harus diusung sesuai hasil dari Rapimnas Partai Gerindra," tegas Adib.
Sikap Adib ini bertolak belakang dengan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Blitar, Verdian Reza Alvisa, yang menegaskan bahwa semua kader wajib mentaati rekomendasi dari pusat.
"Kita pilih yang sudah pasti menang, ini pilihan dari pusat," kata Alvisa.
Ia menambahkan bahwa mendukung Rini-Ghoni bukan berarti Gerindra tak mampu mengusung calon sendiri. Rekomendasi diberikan kepada Rini-Ghoni karena dinilai memiliki peluang menang yang lebih besar.
"Mendukung itu tidak berarti kita tak mampu mengusung calon sendiri. Memang arahan dan rekom yang sudah ditandatangani presiden terpilih itu ke Mak Rini dan Abdul Ghoni," pungkasnya.