Ngawi – Organisasi relawan Bolonemase kembali beraksi! Kali ini, mereka meluncurkan program "Angkringan Bolonemase" yang dikhususkan untuk para relawan di Jawa Timur. Program ini merupakan bagian dari inisiatif para pendukung Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk mendorong pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan.
Program ini menargetkan 11 wilayah di Jawa Timur, mulai dari Ngawi hingga Nganjuk. Sebanyak 42 gerobak angkringan telah disalurkan kepada para relawan di daerah-daerah tersebut. Penyerahan simbolis gerobak dilakukan dengan kehadiran Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Tak hanya mendapat gerobak gratis, para relawan juga mendapatkan pelatihan pengelolaan usaha yang terstruktur dan sistematis. Pelatihan ini dilakukan melalui jaringan Point of Sale (POS) yang memungkinkan monitoring usaha para relawan secara lebih mudah.
Majid Widigdo, Koordinator Relawan Bolonemase wilayah Jawa Timur, menyatakan bahwa antusiasme para relawan sangat tinggi terhadap program ini. "Alhamdulillah, responsnya sangat bagus. Mereka dilatih agar program ini bisa berjalan dengan baik. Kami memilih para relawan yang aktif dalam berorganisasi dan memiliki semangat, karena program angkringan ini dibuat untuk mereka," ujar Majid.
Ia juga menambahkan bahwa program ini tak hanya sekadar inisiatif pemberdayaan ekonomi, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi para relawan. "Semoga program ini menjadi alat pemberdayaan ekonomi bagi para relawan. Ini juga jadi tempat berkumpul, di mana mereka bisa ngobrol apa saja di angkringan," tambah Majid.
Kuat Hermawan Santosa, Koordinator Nasional Relawan Bolonemase, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah konsolidasi kedua pasca Pemilihan Presiden 2024. "Kami berharap, teman-teman relawan bisa mandiri dan membangun jejaring usaha, tidak hanya berfokus pada politik, tetapi juga pengembangan ekonomi di lingkungan mereka," ucap Kuat.
Lebih jauh, Kuat menyebutkan bahwa target hingga tahun 2029 adalah menciptakan ekosistem Angkringan Bolonemase yang tersebar di 10 ribu titik di seluruh Indonesia. "Targetnya sebanyak mungkin. Jika ekosistemnya sudah terbentuk, kita akan lanjutkan sampai 10 ribuan titik. Angkringan ini khas dari Solo dan bisa dikembangkan di seluruh Indonesia," kata Kuat.
Agung Bakar Setiyoko, CEO Angkringan Bolonemase, menjelaskan bahwa program ini dirancang secara khusus untuk memperkuat jaringan relawan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi di sektor UMKM. "Program ini dipilih berdasarkan analisis kebutuhan dasar, dengan tujuan memperkuat jaringan relawan dan memberdayakan ekonomi berbasis kearifan lokal," kata Agung.
Program Angkringan Bolonemase diyakini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi para relawan dan masyarakat di sekitar mereka. Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, program ini juga diharapkan mampu membangun kemandirian ekonomi di tingkat lokal dan mempererat solidaritas antarrelawan.