Proyek pengadaan sound system dan alat bermain anak-anak di Taman Tajamara, Sumenep, yang dibiayai dari perubahan anggaran APBD 2024, akhirnya terwujud. Namun, rencana awal untuk menjadikan taman tersebut sebagai ruang publik yang hidup dengan pertunjukan musik setiap hari, kini berubah.
Kabid Tata Lingkungan DLH Sumenep, Hasinudin Firdaus, menjelaskan bahwa fasilitas tersebut hanya akan digunakan untuk acara-acara tertentu. "Alat main anak-anak dan sound system di Taman Tajamara saat ini sudah bisa digunakan untuk pagelaran di momen tertentu," ujarnya, Minggu (6/10/2024).
Anggaran sekitar Rp200 juta untuk pengadaan sound system dan alat bermain anak-anak, serta perbaikan trotoar di sisi barat Taman Adipura, merupakan hasil pengalihan anggaran dari proyek patung kuda terbang yang gagal terealisasi.
Firdaus mengakui bahwa anggaran untuk fasilitas bermain anak-anak dirasa kurang. "Harapannya, pada awal Desember sudah selesai, tapi anggaran itu dirasa kurang, karena terlalu kecil untuk fasilitas taman bermain, setidaknya ada penambahan lagi sekitar Rp500 juta hingga Rp700 juta," ungkapnya.
Namun, anggota DPRD Sumenep, Masdawi, menyayangkan perubahan fungsi sound system. "Seharusnya sound system itu dapat digunakan oleh para seniman musik untuk tampil setiap hari, sehingga Taman Tajamara terlihat hidup setiap hari dengan adanya bunyi-bunyian dan lainnya," tegasnya.
Masdawi menilai, fasilitas tersebut seharusnya dapat diperuntukkan bagi semua pengunjung untuk mengembangkan bakat mereka. "Jadi, fasilitas itu, dapat diperuntukkan untuk semua pengunjung di sana untuk mengembangkan bakatnya, agar selain untuk menghibur, juga fasilitas ajang pencari bakat kan," pungkasnya.