Sumenep – Nasib 9.569 guru non ASN di Sumenep masih menggantung. Mereka belum menerima tunjangan profesi guru (TPG) atau sertifikasi, meskipun telah mengabdi di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) setempat. Dari total 12.922 guru non ASN di Kemenag Sumenep, hanya 3.358 yang beruntung menerima TPG.
Plt Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sumenep, Muh. Rifai Hasyim, memberikan sedikit harapan. Ia menyatakan akan ada pengangkatan guru baru yang berhak menerima TPG tahun ini. Namun, jumlah pastinya belum bisa dipastikan karena proses pendaftaran kini dilakukan secara online melalui aplikasi Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SIMPATIKA).
"Penentuan guru yang berhak menerima TPG sepenuhnya berdasarkan sistem di SIMPATIKA," jelas Rifai. Ia menambahkan pihaknya akan berupaya agar seluruh guru yang belum menerima TPG dapat menerimanya dalam dua tahun ke depan. Para guru yang belum mendapatkan TPG diminta segera melengkapi persyaratan, termasuk sertifikat pendidik.
Maktum, seorang guru asal Bluto yang telah mengabdi selama belasan tahun, mengaku hingga kini belum menerima SK TPG. Ia berharap dapat menerima TPG, meskipun bukan menjadi tujuan utama pengabdiannya. "Saya sudah lama mengabdi, mengajar di madrasah, tetapi belum mendapatkan SK TPG," tuturnya. Kondisi ini menggambarkan perjuangan panjang para guru non ASN di Sumenep untuk mendapatkan haknya.