MaduraPost melaporkan bahwa Bitcoin (BTC) telah mencapai level baru, yaitu USD $110.000, menunjukkan kenaikan lebih dari 500% atau sekitar 6 kali lipat dalam dua tahun terakhir. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk adopsi ETF, halving, dan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS. Trump dikenal sebagai pendukung kuat aset kripto, khususnya BTC.
Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun bersejarah bagi Bitcoin. Munculnya wacana di AS untuk mengadopsi BTC sebagai cadangan aset strategis, yang diusulkan oleh Senator Cynthia Lummis, menjadi pemicu utama. Jika AS benar-benar melakukannya, negara-negara lain seperti Tiongkok, Rusia, dan Jepang diperkirakan akan mengikuti, menciptakan permintaan yang sangat tinggi terhadap BTC. Hal ini akan menjadikan AS sebagai titik balik (tipping point) yang memicu dinamika investasi baru.

Beberapa politisi dari berbagai negara telah secara terbuka mengusulkan adopsi BTC sebagai cadangan aset. Anton Tkachev, anggota parlemen Rusia, mengusulkan hal ini kepada Menteri Keuangan Rusia untuk menghindari sanksi dan inflasi. Sementara itu, Satoshi Yamada, anggota parlemen Jepang, meminta pemerintahnya untuk mengkonversi sebagian cadangan valuta asing menjadi BTC atau aset kripto lainnya. Changpeng Zhao (CZ), mantan CEO Binance, juga mendorong Tiongkok untuk mengambil langkah serupa sebelum pelantikan Trump.
Bahkan negara bagian di AS seperti Texas dan Pennsylvania sedang mempertimbangkan aturan yang memungkinkan pembayaran pajak dan retribusi dalam BTC. Hal ini menunjukkan potensi BTC sebagai alat stabilisasi keuangan. Sejarah menunjukkan bahwa hanya emas yang bertahan sebagai alat tukar utama karena sifat dan pengakuannya yang luas. Setelah Perang Dunia Kedua, Perjanjian Bretton Woods menetapkan Dolar AS sebagai alat tukar internasional yang dipatok pada emas.
Jika AS menjadikan BTC sebagai cadangan aset, permintaan akan melonjak drastis, memicu "perang BTC" di antara negara-negara besar. Namun, hal ini juga berpotensi mengurangi desentralisasi BTC karena hanya beberapa entitas besar yang akan memegang sebagian besar koin. Hal ini dapat berdampak negatif pada kedaulatan negara dan melemahkan mata uang lokal.
Investor ritel memiliki peran penting dalam menjaga desentralisasi BTC. Dengan menimbun BTC sebagai investasi dan lindung nilai inflasi, mereka dapat mencegah dominasi oleh negara dan perusahaan besar. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mempertimbangkan aspek ini sebelum berinvestasi.
Pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya dapat dipantau melalui aplikasi Nanovest, yang juga menyediakan platform investasi saham dan kripto yang aman dan terdaftar di BAPPEBTI. Investasi di Nanovest juga dilindungi oleh asuransi Sinar Mas.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id