Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Bulak, Irfan Basier, mencium aroma yang tak sedap dalam sosialisasi Pilwali Surabaya. Dia melihat keterlibatan camat dan lurah dalam menarik partisipasi masyarakat jauh lebih intens dibandingkan Pilpres lalu.
"Dalihnya sih untuk menambah tingkat partisipasi masyarakat datang ke TPS," ujar Basier, Kamis (3/10/2024).
Namun, Basier menilai pergerakan masif para pejabat ini menimbulkan tanda tanya besar. Terutama mengingat Pilwali kali ini melibatkan calon wali kota dan wakil wali kota petahana.
"Apakah karena calon wali kota dan wakil wali kota petahana?" tanya Basier, menyiratkan kecurigaan terhadap motif di balik aktivitas camat dan lurah yang lebih menonjol.
Sebagai langkah antisipasi, Panwascam Bulak terus mengawasi setiap sosialisasi yang dilakukan oleh camat dan lurah. Basier juga menegaskan bahwa pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman untuk menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pemilu kali ini.
"Kami memiliki wewenang dan tugas untuk mengawasi terkait netralitas ASN, yakni pengawasan dan pencegahan dugaan pelanggaran," tegas alumnus Sosiologi Universitas Airlangga Surabaya ini.
Panwascam berkomitmen menjaga keadilan dan netralitas dalam pelaksanaan Pilwali Surabaya 2024.