Cawagub Emil Janji Perjuangkan Anak, KPAI: Jangan Cuma Omong Kosong!

Surabaya – Cawagub Jatim nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak, bertemu dengan perwakilan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Maria Apituley di Surabaya. Pertemuan

Redaksi

Surabaya – Cawagub Jatim nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak, bertemu dengan perwakilan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Maria Apituley di Surabaya. Pertemuan ini membahas isu strategis soal perlindungan anak menjelang Pilkada 2024.

Sylvana menekankan pentingnya para calon kepala daerah untuk memasukkan perspektif perlindungan anak dalam visi dan misi mereka. "KPAI bersama organisasi masyarakat sipil seperti Wahana Visi, bertugas mengawasi sejauh mana pemerintah melindungi anak-anak Indonesia," tegas Sylvana.

Cawagub Emil Janji Perjuangkan Anak, KPAI: Jangan Cuma Omong Kosong!

KPAI menjadikan Jawa Timur sebagai area prioritas dalam pemantauan Pilkada 2024, terutama karena ketiga calon kepala daerah adalah perempuan. "Kami ingin memastikan para calon mengintegrasikan perspektif hak anak dalam visi misi mereka, sejauh mana mereka peduli pada isu perlindungan anak," tambah Sylvana.

KPAI juga menyoroti masalah utama yang dihadapi anak-anak di Jawa Timur, seperti perundungan, kekerasan seksual, dan eksploitasi seksual. Anak-anak yang rentan, terutama dari keluarga miskin atau penyandang disabilitas, harus menjadi perhatian serius pemerintah.

"Kami ingin tahu bagaimana komitmen para calon kepala daerah dalam melindungi anak, baik selama proses kampanye maupun saat mereka terpilih," lanjut Sylvana.

KPAI mendorong calon kepala daerah untuk memperkuat sistem pengawasan dengan membentuk komisi perlindungan anak daerah. Sylvana berharap Emil Dardak dan Khofifah dapat menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pembentukan komisi ini. "Sistem pengawasan itu penting untuk membantu pemerintah mengatasi masalah yang dihadapi," tegasnya.

Emil Dardak menyatakan dukungan penuh terhadap upaya mengintegrasikan isu perlindungan anak dalam visi misi mereka. Ia menegaskan pentingnya perlindungan hak-hak anak sebagai bagian dari komitmen bersama dengan calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

"Kami sepenuhnya mendukung apa yang disampaikan oleh KPAI. Komitmen kami bahwa perlindungan anak merupakan prioritas yang tak bisa ditawar. Visi dan misi kami mencakup komitmen untuk memperkuat perlindungan bagi anak-anak di Jawa Timur, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi rentan," ujar Emil.

Emil juga menekankan bahwa persoalan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh pemimpin daerah. Ia menjelaskan bahwa program-program yang telah disiapkan bersama Khofifah akan berfokus pada berbagai aspek perlindungan anak, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan hukum.

Emil mencontohkan program Layanan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (LAPOR PAK) Tangkas Tuntas di Jawa Timur yang berhasil masuk dalam Top 45 Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik. Inovasi ini memiliki prosedur sederhana yang terintegrasi dan dilakukan secara responsif, implementatif, dan kolaboratif.

"UPT PPA Jawa Timur juga melakukan pemberdayaan ekonomi dan peningkatan pendidikan bagi korban kekerasan," kata Emil.

Ia menyadari banyaknya tantangan yang dihadapi oleh anak-anak di Jawa Timur, termasuk masalah kekerasan seksual, perundungan, dan eksploitasi anak. "Kami menyadari bahwa isu-isu seperti kekerasan seksual dan eksploitasi anak memerlukan perhatian serius. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil dan lembaga seperti KPAI, untuk mengatasi persoalan-persoalan ini secara holistik," tambah Emil.

Terkait dorongan dari KPAI untuk membentuk komisi perlindungan anak daerah, Emil menanggapi dengan positif. Menurutnya, pembentukan komisi tersebut akan membantu meningkatkan pengawasan dan memastikan bahwa hak-hak anak terjamin di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur.

"Kami sangat terbuka dengan ide pembentukan komisi perlindungan anak daerah. Ini sejalan dengan visi kami untuk memperkuat sistem pengawasan dan memastikan bahwa program-program perlindungan anak berjalan efektif di tingkat lokal," ungkapnya.

Emil juga menegaskan bahwa komitmen perlindungan anak tidak akan berhenti di atas kertas saja, tetapi akan diwujudkan melalui kebijakan yang nyata dan terukur.

"Kami ingin memastikan bahwa perlindungan anak bukan sekadar retorika dalam kampanye, tetapi diwujudkan dalam bentuk kebijakan konkret. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan layak bagi anak-anak di Jawa Timur," pungkas Emil.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar