Sumber berita ini awalnya dimuat di MaduraPost. Di dunia investasi kripto, Bitcoin dan Ethereum terus bersaing ketat, termasuk melalui Exchange-Traded Funds (ETF). Pada awal Januari 2025, keduanya menunjukkan performa yang kontras. ETF Bitcoin mencatat arus masuk dana signifikan, mencapai US$307 juta secara keseluruhan. IBIT ETF dari BlackRock menjadi sorotan dengan investasi mencapai US$498 juta. Namun, tidak semua ETF Bitcoin menunjukkan hasil positif; ARKB ETF dari Ark & 21 Shares misalnya, mengalami arus keluar dana sebesar US$202 juta.
Sebaliknya, ETF Ethereum menghadapi tantangan dengan arus keluar dana sebesar US$186 juta dalam periode yang sama. Meskipun demikian, ETHA ETF dari BlackRock berhasil menarik dana sebesar US$124 juta. Namun, angka ini tidak cukup untuk mengimbangi arus keluar besar dari FETH ETF dari Fidelity, yang mencapai US$276 juta.
Perbedaan performa ini mencerminkan sentimen pasar yang berbeda. Bitcoin, dengan reputasinya sebagai aset pelindung nilai (safe-haven asset), menarik investor yang mencari stabilitas di tengah ketidakpastian pasar. Ethereum, meskipun merupakan kripto terbesar kedua, mengalami fluktuasi harga yang lebih tinggi dan menghadapi persaingan ketat di ekosistem blockchain. Sentimen investor terhadap Ethereum pun belum sepenuhnya positif.
Kesimpulannya, pilihan antara ETF Bitcoin dan Ethereum bergantung pada strategi investasi masing-masing. ETF Bitcoin menawarkan stabilitas dan daya tarik sebagai aset pelindung nilai, sementara ETF Ethereum memiliki potensi pertumbuhan di masa depan, bergantung pada perkembangan inovasi dan penerimaan pasar. Saat ini, data menunjukkan ETF Bitcoin memiliki performa yang lebih kuat. Namun, riset mendalam tetap penting sebelum mengambil keputusan investasi.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
