Sumber berita ini awalnya dimuat di MaduraPost. Evista hadir sebagai pelopor layanan taksi listrik di Indonesia, menjawab tantangan polusi udara dan kemacetan di kota-kota besar. Dengan mengusung teknologi canggih dan komitmen terhadap keberlanjutan, Evista merevolusi transportasi publik dengan visi menciptakan kota yang lebih hijau dan efisien.
Evista menggunakan armada kendaraan listrik terbaru yang dilengkapi fitur-fitur mutakhir, termasuk teknologi otonom tingkat menengah untuk keamanan dan kenyamanan penumpang. Sistem navigasi berbasis AI mengoptimalkan rute dan mengurangi waktu tempuh. Fitur tambahan seperti sistem infotainment pintar dan integrasi aplikasi pemesanan serta pembayaran digital semakin meningkatkan kepraktisan bagi pengguna.
Kolaborasi strategis dengan produsen kendaraan listrik ternama dan penyedia infrastruktur pengisian daya cepat memungkinkan Evista menawarkan tarif kompetitif tanpa mengorbankan kualitas layanan. Lebih lanjut, Evista bermitra dengan perusahaan energi terbarukan untuk memastikan seluruh armadanya ditenagai oleh listrik dari sumber berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa transportasi adalah kunci untuk masa depan yang lebih bersih. Dengan menggunakan kendaraan listrik dan memanfaatkan energi terbarukan, kami mengambil langkah konkret menuju kota yang lebih hijau,” ujar Erlang Hadiwiguna, CEO dan Founder Evista. Evista membedakan diri dengan pendekatan holistik yang memadukan teknologi, kemitraan strategis, dan tanggung jawab lingkungan. “Kami tidak hanya menawarkan transportasi, tetapi juga solusi untuk masalah perkotaan seperti polusi dan kemacetan,” tambah Erlang.
Saat ini, Evista beroperasi di Bandara Halim Perdana Kusuma dan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, melayani antar-jemput bandara, stasiun, dan tempat-tempat angkutan umum lainnya, serta menyediakan layanan rental mobil listrik. Didirikan oleh Erlang Hadiwiguna, Evista, startup karya anak bangsa ini, berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjadi katalisator perubahan menuju transportasi perkotaan yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
