Surabaya, Madura Post – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, melontarkan kritik pedas terhadap praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang masih menjangkiti elite politik di Indonesia. Kritik ini disampaikan dalam peringatan Hari Pahlawan di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (9/11/2025) malam.
Hasto menegaskan bahwa kepahlawanan sejati adalah tentang pengorbanan, bukan sekadar memenuhi prosedur politik. Ia menyoroti relevansi pemikiran Soekarno, yang menggabungkan Islamisme, Nasionalisme, dan Sosialisme, sebagai landasan perjuangan bangsa.

"Menjadi pahlawan itu artinya mengangkat harkat martabat rakyat melalui jalan pengorbanan. Bukan jalan memupuk kekayaan dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme," tegas Hasto.

Related Post
Menurutnya, pahlawan adalah sosok yang berdedikasi, menjunjung tinggi integritas moral, dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan. Ia menyerukan agar generasi muda berani mengambil terobosan dan menentang segala bentuk penyelewengan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengingatkan pemuda Surabaya untuk meneladani semangat dan visi Soekarno. Ia juga menegaskan bahwa TAP MPRS No. 33 Tahun 1967 telah dicabut, yang berarti tidak ada lagi keterlibatan Soekarno dengan PKI.
Eri berharap pemuda Surabaya dapat memiliki imajinasi geopolitik seperti Soekarno untuk menjadi pemimpin yang membawa perubahan positif bagi bangsa.









Tinggalkan komentar