MaduraPost melaporkan, tahun 2025 diprediksi menjadi tahun krusial bagi brand lokal Indonesia. Mereka harus mengevaluasi strategi mereka untuk menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks. Laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 90 miliar pada 2024, menjadikannya pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Hypefast, sebagai House of Brands terbesar di Asia Tenggara, merangkum prediksi tren brand lokal di tahun 2025 melalui konten Think With Hypefast.
Achmad Alkatiri (Mad), CEO Hypefast, memprediksi peningkatan regulasi keberlanjutan di negara-negara ekonomi utama pada 2025, mendorong percepatan agenda ESG (Environmental, Social, and Governance). Data Kantar’s Creator Digest menunjukkan 93% konsumen menginginkan gaya hidup berkelanjutan. Inisiatif produk berkelanjutan dan berdampak sosial-lingkungan akan menjadi sorotan. Konsumen tidak hanya fokus pada kualitas, tetapi juga nilai dan kesesuaian dengan gaya hidup mereka. Transparansi rantai pasok, kemasan ramah lingkungan, dan tindakan nyata brand terhadap keberlanjutan akan sangat penting.

Kantar’s Creator Digest juga mencatat penurunan efektivitas iklan sebesar 11% pada 2024, yang diperkirakan berlanjut pada 2025. Brand perlu mengevaluasi identitas dan komunikasi mereka serta cara berinteraksi dengan pelanggan. Popularitas selebriti saja tidak cukup; brand lebih memilih figur lokal autentik seperti podcaster, penulis, atau ahli di bidang terkait. Konten dari kreator lokal dengan suara autentik mampu memperkuat diferensiasi brand sebesar 4,85% (data Kantar’s Creator Digest). Menampilkan founder atau CEO juga dapat membangun kepercayaan.
Meskipun e-commerce dominan, kehadiran offline diprediksi akan menjadi pusat pengalaman brand pada 2025, membangun koneksi emosional dan kepercayaan. Toko offline akan menjadi tempat interaktif, demo produk, dan membangun hubungan dekat dengan pelanggan. Toko offline juga akan berfungsi sebagai tempat komunitas dan gaya hidup, meningkatkan loyalitas pelanggan. Showrooming, di mana produk dilihat di toko offline tetapi dibeli online, juga akan meningkat. Pop-up store akan digunakan untuk menguji pasar.
Mad menekankan pentingnya strategi berbasis empati untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen. Hypefast berkomitmen mendukung brand lokal menghadapi tantangan dan peluang di 2025. Dengan mengintegrasikan teknologi dan koneksi manusiawi, memanfaatkan pemasaran berbasis empati, dan mengadaptasi kehadiran offline, brand lokal dapat menciptakan loyalitas dan pertumbuhan berkelanjutan.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id