Ramadan, bulan suci penuh berkah, menyimpan peristiwa penting: Nuzulul Quran, turunnya Al-Quran. Kata "Nuzulul" sendiri memiliki dua makna penting. Pertama, berasal dari "nazzala-yunazzilu," yang berarti turun secara bertahap. Kedua, dari "anzala-yunzilu," berarti menurunkan secara langsung. Kedua makna ini merepresentasikan proses turunnya wahyu ilahi.
Perdebatan mengenai tanggal pasti Nuzulul Quran masih berlangsung. Sebagian ulama menetapkan tanggal 17 Ramadan, berlandaskan turunnya wahyu pertama (Al-Alaq ayat 1-5) pada tanggal tersebut. Pendapat lain menunjuk pada 10 malam terakhir Ramadan, merujuk pada Surah Al-Qadr yang menjelaskan keutamaan Lailatul Qadar, malam diturunkannya Al-Quran, yang lebih baik daripada seribu bulan.
Untuk meraih keberkahan Nuzulul Quran, umat Muslim dianjurkan melakukan beberapa amalan:
-
Memperbanyak membaca Al-Quran: Membaca, memahami, dan menghayati isi Al-Quran menjadi amalan utama. Mengaji, tadarus, atau sekadar membaca beberapa ayat dapat mendekatkan diri pada firman Allah SWT.
-
Mendirikan shalat malam (tahajjud): Shalat malam di bulan Ramadan, khususnya di malam Nuzulul Quran, diyakini memiliki keutamaan yang besar. Ketekunan dalam shalat malam meningkatkan keimanan dan kedekatan dengan Allah SWT.
-
Berdoa dan bermunajat: Memanfaatkan momentum Nuzulul Quran untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Memohon ampun, keselamatan, dan keberkahan hidup merupakan bagian penting dari ibadah ini.
-
Meningkatkan amal ibadah lainnya: Selain tiga amalan di atas, meningkatkan amal ibadah lainnya seperti sedekah, silaturahmi, dan berbuat kebaikan kepada sesama juga dianjurkan. Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mengoptimalkan amal saleh.
Peringatan Nuzulul Quran umumnya dirayakan pada tanggal 17 Ramadan, dimulai sejak malam 16 Ramadan setelah shalat Maghrib hingga keesokan harinya. Semoga amalan-amalan tersebut dapat memperkaya spiritualitas kita di bulan suci ini.
