Blitar – Partai Gerindra resmi memberikan rekomendasi Calon Bupati Blitar kepada Rini Syarifah alias Mak Rini. Namun, keputusan ini ternyata memicu gejolak di internal partai.
Adib Zamhari, Ketua Desk Pemilu DPD Partai Gerindra Kabupaten Blitar, terang-terangan menolak mendukung Mak Rini dan Abdul Ghoni. Adib menilai, rekomendasi ini melenceng dari hasil Rapimnas partai yang mengusung kader internal untuk Pilkada.
"Rekomendasi untuk pasangan Rindu (Rini Syarifah dan Abdul Ghoni) sudah melenceng dari hasil Rapimnas partai. Hasil Rapimnas menyepakati bahwa yang diusung untuk Pilkada adalah kader partai," tegas Adib.
Adib justru mendukung pasangan lain, Rijanto-Beky Herdiansyah, karena Beky merupakan kader Gerindra. "Jelas ada kader yang maju, ini harus diusung sesuai hasil dari Rapimnas Partai Gerindra," tegasnya.
Sikap Adib ini bertolak belakang dengan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Blitar, Verdian Reza Alvisa, yang mendukung penuh rekomendasi pusat.
"Kita pilih yang sudah pasti menang, ini pilihan dari pusat," ujar Alvisa.
Menurut Alvisa, dukungan kepada Mak Rini-Abdul Ghoni bukan berarti Gerindra tidak mampu mengusung calon sendiri. Namun, pasangan tersebut dinilai memiliki peluang menang lebih besar.
"Mendukung itu tidak berarti kita tak mampu mengusung calon sendiri. Memang arahan dan rekom yang sudah ditandatangani presiden terpilih itu ke Mak Rini dan Abdul Ghoni," pungkasnya.
Perbedaan sikap ini menunjukkan adanya perpecahan di internal Gerindra terkait Pilkada Blitar. Akankah konflik ini berdampak pada soliditas partai dalam menghadapi Pilkada?