Pamekasan – Meskipun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Angsanah di Pamekasan masih aman dari overload, rencana penambahan tempat pengelolaan sampah di wilayah Pantai Utara (Pantura) masih belum jelas. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan, Supriyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya menginginkan pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) atau fasilitas serupa di daerah lain untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Pamekasan. Namun, realisasi pembangunannya terkendala oleh dana yang belum mencukupi.
"Ke depan harapannya, kalau anggaran (memadai), bangun TPST atau sejenisnya untuk pengelolaan sampah. Tapi untuk saat ini masih belum bisa dilakukan," ujar Supriyanto.
Sementara itu, pengelola TPA Angsanah, Misruji, menyebutkan bahwa volume sampah di bulan September mencapai 1.021.000 ton, dengan rata-rata 35 ton sampah masuk ke TPA setiap harinya. Sampah tersebut berasal dari berbagai lokasi, termasuk sejumlah TPS3R, pasar, dan tempat lainnya.
Misruji menambahkan bahwa volume sampah yang masuk ke TPA tidak mengalami peningkatan signifikan setiap bulannya. Ia juga menjelaskan bahwa penanganan sampah saat musim hujan sudah dilakukan, seperti penimbunan dan penyemprotan, untuk mengatasi kelembaban dan kondisi sampah yang berbeda dari musim kemarau.
"Kalau untuk penanganan sampah ketika hujan, sudah mulai dilakukan saat ini. Seperti penimbunan, penyemprotan, dan lain-lain. Karena ketika musim hujan, kelembaban, dan kondisi sampah berbeda dari musim kemarau," tutupnya.