Golkar Kuasai Kursi Terbanyak Kedua, Siap Beri Warna di Parlemen!

Partai Golkar sukses merebut 102 kursi di DPR RI periode 2024-2029, menempatkannya sebagai partai dengan jumlah anggota terbanyak kedua setelah PDIP. Angka ini mencapai 17,59%

Redaksi

Golkar Kuasai Kursi Terbanyak Kedua, Siap Beri Warna di Parlemen!

Partai Golkar sukses merebut 102 kursi di DPR RI periode 2024-2029, menempatkannya sebagai partai dengan jumlah anggota terbanyak kedua setelah PDIP. Angka ini mencapai 17,59% dari total 580 anggota DPR RI.

Ketua MPR RI sekaligus politikus Golkar, Bambang Soesatyo, menegaskan bahwa Fraksi Golkar harus mampu memberikan warna di parlemen. "Fraksi Partai Golkar DPR RI harus mampu memberikan warna di parlemen serta mendukung pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur," tegas Bamsoet, sapaan akrab Bambang.

Golkar Kuasai Kursi Terbanyak Kedua, Siap Beri Warna di Parlemen!

Bamsoet juga mengajak seluruh anggota DPR RI periode 2024-2029 untuk kompak dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. "Terutama dalam fungsi legislasi, pengawasan, dan budgeting. Jika seluruh anggota DPR kompak, maka DPR bisa menjadi harmonis dalam melayani masyarakat sesuai tugas dan fungsinya," tambahnya.

Dia menjelaskan, sesuai UU MD3, DPR RI memiliki tiga fungsi dasar: legislasi, pengawasan, dan anggaran. Ketiga fungsi ini harus berjalan seiring dan saling mendukung.

Fungsi legislasi DPR adalah untuk membuat, membahas, dan mengesahkan undang-undang bersama pemerintah. Fungsi anggaran dimiliki DPR untuk menetapkan anggaran negara, termasuk membahas RAPBN yang diajukan oleh pemerintah. Sementara, fungsi pengawasan dimiliki DPR untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang dan kebijakan pemerintah, termasuk memantau penggunaan anggaran dan memastikan program pemerintah berjalan sesuai rencana.

"Melalui fungsi-fungsi tersebut, DPR berperan penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan, memastikan akuntabilitas pemerintah, dan mewakili suara rakyat dalam pembuatan kebijakan. Termasuk memastikan APBN digunakan sebagai alat memakmurkan rakyat. Bukan sebagai alat politik memperkaya diri ataupun golongan tertentu," pungkas Bamsoet.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar