Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan dukungan penuhnya terhadap Madura Ethnic Carnival (MEC) dan mendorong agar acara ini segera dipatenkan sebagai milik Sumenep. Hal ini disampaikannya saat menyaksikan gelaran MEC yang berlangsung meriah di depan Labhang Mesem, Museum Keraton Sumenep.
"MEC ini harus kita patenkan sebagai milik Sumenep, karena hanya Sumenep yang sudah beberapa kali melaksanakannya," tegas Cak Fauzi, sapaan akrab Bupati Sumenep.
Menurutnya, MEC yang digagas oleh Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) ini memiliki nilai budaya lokal yang kuat dan menjadi magnet bagi masyarakat. Ia berharap, MEC dapat terus digelar secara konsisten setiap tahun dan menjadi ikon budaya Sumenep.
MEC kali ini menghadirkan tiga juri ternama, yaitu Fujaayul Hayyina (kreatif mfc dan Mfw), David K. Susilo (ketua AKRI), dan Febri Alvan Santana (kreatif Jember Fashion Carnival). Keikutsertaan juri-juri berpengalaman ini menunjukkan profesionalitas penyelenggaraan MEC.
"Hal itu sebuah bukti bahwa program atau kegiatan ini dilaksanakan secara profesional," tambah Cak Fauzi.
Ribuan penonton memadati rute sepanjang 400 meter dari depan museum ke bundaran Taman Adipura Sumenep atau Taman Bunga untuk menyaksikan penampilan para peserta. Sebanyak 80 peserta pecinta busana dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Jember, Surabaya, bahkan Bandung, ikut memeriahkan acara ini.
"Tema keris merupakan khas Sumenep, ini menarik ketika tema-tema budaya lokal yang terus diusung," pungkas Cak Fauzi.