Calon Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman, punya ambisi besar: menjadikan Pamekasan sebagai kabupaten rujukan di Madura. Bukan mimpi kosong, lho! Kiai Kholil punya segudang pengalaman dalam membangun Pamekasan saat menjabat Bupati periode 2008-2013.
Salah satu gebrakannya adalah membangun Kantor Imigrasi di Pamekasan. "Dulu, warga Pamekasan, Sampang, dan Sumenep harus jauh-jauh ke Surabaya kalau mau urus paspor. Kami berjuang keras mewujudkan kantor imigrasi di Pamekasan," kenang Kiai Kholil.
Tak hanya itu, Kiai Kholil juga berkolaborasi dengan Kadarisman Sastrodiwirdjo untuk memajukan sepakbola Pamekasan. Persepam, tim kebanggaan warga Pamekasan, berhasil naik kelas dari Divisi II hingga ke Divisi Utama. "Kami berjuang keras agar Persepam tidak dicurangi dan bisa lolos ke ISL," tegas Kiai Kholil.
Kiai Kholil juga membangun Stadion Pamekasan (kini Stadion Gelora Madura Rato Pamelingan Pamekasan) untuk menunjang prestasi Persepam. "Saat itu, Persepam jadi tim musafir dan harus main di stadion berbeda di Madura. Kami bertekad membangun stadion sendiri di Pamekasan," ungkap Kiai Kholil.
Di bidang kesehatan, Kiai Kholil membangun RSUD Waru untuk meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah utara Pamekasan. "RSUD Waru kini jadi rujukan bagi sebagian masyarakat Sampang dan Sumenep," tambah Kiai Kholil.
Berbekal pengalaman dan prestasi tersebut, Kiai Kholil bersama Sukriyanto dengan tagline KHARISMA bertekad mewujudkan pemerataan pembangunan di Pamekasan. "Visi dan misi kami adalah menjadikan Pamekasan bangkit dan maju secara bersama-sama. Tidak ada perbedaan dan ketimpangan pembangunan di segala sektor," pungkasnya.