Menghadapi tantangan akses hunian yang terjangkau, KemenBUMN menawarkan solusi pembiayaan rumah dengan jangka waktu panjang hingga 30 tahun dan cicilan yang ringan. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan bahwa skema ini memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang menawarkan bunga rendah. Targetnya, cicilan rumah dapat ditekan hingga di bawah Rp2 juta per bulan, bahkan idealnya di bawah Rp1 juta, agar tidak memberatkan generasi Z yang masih memulai karier.
Selain skema pembiayaan, KemenBUMN juga fokus pada pembangunan perumahan terjangkau di luar kota-kota besar. Hal ini bertujuan untuk pemerataan akses hunian layak di seluruh Indonesia dan memberikan pilihan lokasi tinggal yang lebih beragam bagi generasi Z. Program ini juga melibatkan berbagai BUMN lain, seperti perusahaan semen dan konstruksi untuk ketersediaan material terjangkau, Telkom Indonesia untuk penyediaan jaringan fiber optik, dan PLN untuk memastikan akses listrik. Fasilitas umum pendukung kehidupan modern seperti akses internet cepat juga menjadi perhatian pemerintah.
KemenBUMN berkomitmen mendukung program pemerintah untuk menyediakan 3 juta rumah bagi masyarakat Indonesia. Skema pembiayaan yang ramah Gen Z ini diharapkan dapat membantu lebih banyak anak muda memiliki rumah pertama tanpa beban cicilan yang berat, sekaligus menciptakan kesejahteraan jangka panjang bagi generasi muda Indonesia. Skema ini bukan hanya solusi perumahan, tetapi juga wujud dukungan pemerintah terhadap impian generasi muda untuk memiliki rumah sendiri.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
