MaduraPost melaporkan, tidak semua orang memulai perjalanan karier dengan rencana yang matang. Syafa Nur Safitri, mentor digital marketing di Maxy Academy, adalah bukti nyata bahwa kesuksesan bisa diraih dari langkah-langkah kecil yang tak terduga. Berawal dari lulusan D4 Desain Grafis yang tak sengaja terjun ke dunia digital marketing, Syafa kini telah membimbing ratusan mahasiswa menuju kesuksesan di era digital. "Aku tidak punya latar belakang digital marketing sama sekali," kenang Syafa. "Tapi lama-kelamaan aku sadar, sekarang semuanya butuh pemasaran, dan pemasarannya online. Jadi mau tidak mau, aku belajar. Awalnya aku mengajari orang tua untuk berjualan di marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. Dari situ aku sadar, banyak sekali orang yang butuh bantuan untuk memulai bisnis online. Dari situlah aku tertarik mengajar digital marketing, sampai akhirnya menjadi mentor di Maxy Academy."
Bagi Syafa, menjadi mentor bukan sekadar mengajar, melainkan berbagi kebahagiaan. "Motivasi terbesar saya? Jujur saja, rasa senang yang saya dapatkan setiap kali murid saya berhasil. Entah itu penjualannya laris, diterima kerja, atau sekadar cerita tentang progres mereka. Itu membuat saya semangat terus mengajar!" katanya. Kisah sukses Annisa Sofwatunnida menjadi salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Syafa. Annisa, mahasiswa Sastra Inggris yang awalnya tidak memahami digital marketing, sering bertanya dan berdiskusi dengan Syafa, bahkan curhat tentang tugasnya. Dengan bimbingan intensif, Annisa berhasil membuktikan kemampuannya. "Perusahaan tempat dia magang sangat puas dengan pekerjaannya, sampai akhirnya dipekerjakan penuh waktu. Kami sempat mengobrol di McD Cikini tentang masa depannya, dan saya sangat bangga melihat perkembangannya," cerita Syafa dengan haru.
Salah satu keunggulan Syafa sebagai mentor adalah pendekatannya yang personal dan santai. "Saya tidak suka suasana belajar yang kaku. Saya suka mengajak ngobrol, bercanda, dan membuat suasana kelas cair. Banyak murid saya yang akhirnya menjadi teman sendiri. Tapi di sisi lain, saya juga selalu memberi mereka gambaran keseruan dunia digital marketing, agar mereka memahami peluang besar di bidang ini," jelasnya. Namun, Syafa juga menyadari tantangan terbesar dalam membimbing mahasiswa adalah mengubah pola pikir mereka. "Banyak yang berpikir digital marketing hanya tentang penjualan. Padahal ada banyak hal menarik seperti pembuatan konten, copywriting, SEO, sampai strategi pemasaran. Kalau mereka sudah mencobanya sendiri, apalagi berhasil menjual dan mendapatkan keuntungan, mereka pasti langsung ketagihan!" ujarnya sambil tertawa.
Bagi Syafa, perjalanan menuju sukses adalah proses yang harus dinikmati, bukan dikejar terburu-buru. "Jangan merasa sedih saat gagal di awal, dan jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Dulu saya juga pernah digaji hanya 200 ribu untuk 3 bulan kerja, dan itu tidak apa-apa. Namanya juga awal mula. Selama kamu terus belajar dan berkembang, hasilnya pasti akan datang." Syafa juga menekankan pentingnya menikmati proses belajar. "Digital marketing itu seru, apalagi kalau kamu berhasil melihat hasilnya. Selalu lihat ke depan dan nikmati setiap progres yang kamu capai. Hasil memuaskan pasti akan menyusul!" tambahnya.
Sebagai mentor, Syafa memiliki visi sederhana namun penuh makna. "Saya ingin membantu sebanyak mungkin orang. Mentoring ini adalah salah satu cara saya berbagi. Saya senang melakukannya, dan saya harap apa yang saya lakukan bisa membawa dampak positif untuk banyak orang." Melalui dedikasi dan semangatnya, Syafa Nur Safitri telah menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa, membuktikan bahwa kesuksesan adalah hasil dari ketekunan, kemauan untuk belajar, dan keberanian untuk memulai dari nol.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id