Sumber berita ini dikutip dari MaduraPost. Menanggapi volatilitas tinggi pasar aset kripto yang belakangan ini terjadi, Bittime, platform jual-beli aset kripto resmi dan terkemuka di Indonesia, meluncurkan program literasi berupa "Bittime Ngabuburit Class dan Giveaway Quiz THR". Program ini diluncurkan sebagai respon terhadap meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap aset kripto, yang juga beriringan dengan fluktuasi harga yang signifikan, seperti penurunan harga Bitcoin hingga $77.000. Ketegangan ekonomi global dinilai sebagai salah satu faktor penyebab volatilitas ini.
Indonesia, sebagai negara dengan adopsi aset kripto terbesar ketiga di dunia, memiliki potensi pasar yang besar. Namun, peningkatan adopsi ini perlu diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang pasar, fundamental aset kripto, dan faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitasnya. Informasi yang akurat dan edukasi yang memadai menjadi kunci bagi investor untuk memanfaatkan peluang di tengah kondisi pasar yang bergejolak.

Bittime Ngabuburit Class dan Giveaway Quiz THR dirancang untuk memberikan edukasi kepada investor aset kripto Indonesia selama bulan Ramadan. Immanuel Giras Pasopati, Chief Marketing Officer (CMO) Bittime, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan informasi terpercaya dan membantu investor dalam mengelola risiko di tengah volatilitas pasar. Program ini juga menjadi wadah interaksi langsung antara Bittime dengan investor dan pengguna platform.
Giras menambahkan bahwa meskipun minat adopsi aset kripto di Indonesia tetap tinggi dan relatif stabil, pemahaman fundamental pasar tetap krusial. Edukasi dan strategi investasi jangka panjang sangat penting untuk menjaga performa portofolio. Ketersediaan informasi dan platform jual-beli yang aman menjadi kunci bagi investor dalam menghadapi volatilitas pasar yang disebabkan oleh tekanan makroekonomi global.
Meskipun demikian, Bittime menekankan bahwa investasi aset kripto memiliki risiko tinggi, termasuk fluktuasi harga, potensi kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi. Semua risiko tersebut menjadi tanggung jawab pribadi investor.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id