JEMBER, Madura Post – Komisi II DPRD Kota Blitar melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Jember pada Rabu (29/10/2025) untuk mempelajari seluk beluk pengelolaan tembakau. Langkah ini diambil seiring dengan meningkatnya investasi pabrik rokok di Kota Blitar dalam dua tahun terakhir, mencapai sekitar Rp 80 miliar.
Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo, menjelaskan bahwa saat ini terdapat tiga pabrik rokok besar yang beroperasi di wilayahnya, yaitu Gudang Garam, Sampoerna, dan Andalan. Kondisi ini mendorong pemerintah kota untuk mencari cara agar petani lokal dapat beralih dari tanaman palawija dan padi ke tembakau.

"Kami melihat di Jember pengelolaan hasil tembakau dari petani berjalan dengan baik. Maka kami mencoba menimba ilmu dari Jember. Ini tadi kita juga (belajar soal) payung hukumnya bagaimana, karena kami juga belum punya," ujar Yohan.

Related Post
Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) menjadi fokus utama dalam upaya mengedukasi petani di sekitar pabrik rokok. Selain itu, DPRD Kota Blitar juga tertarik untuk mempelajari regulasi terkait tembakau yang telah diterapkan di Jember.
Lebih lanjut, Yohan mengungkapkan bahwa Kota Blitar tengah berencana membangun Blitar Trade Center. Proyek ini bertujuan untuk memasok telur dan daging ayam ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Bahkan, Kota Blitar telah menjalin kerjasama dengan DKI Jakarta dengan mengirimkan 10 ton telur.


Tinggalkan komentar