MaduraPost melaporkan, mengenali tanda-tanda menstruasi sangat penting bagi wanita untuk mempersiapkan diri. Meskipun setiap wanita mengalami gejala yang berbeda-beda intensitasnya, bahkan beberapa tidak merasakan gejala sama sekali, mengetahui tanda-tandanya dapat membantu dalam mengelola aktivitas sehari-hari. Siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat mempersulit prediksi, sehingga memahami tanda-tanda berikut ini sangatlah bermanfaat.
Beberapa tanda yang mungkin dialami wanita sebelum menstruasi meliputi:
-
Sindrom Pramenstruasi (PMS): Ini adalah tanda paling umum, meliputi gejala emosional dan fisik seperti kurang fokus, mudah menangis, cemas, mudah marah, kram, dan pegal-pegal di pinggul, biasanya muncul sekitar seminggu sebelum menstruasi.
-
Munculnya Jerawat: Jerawat yang muncul menjelang menstruasi, disebut juga jerawat siklus, merupakan indikasi yang sering terjadi.
-
Perubahan Suasana Hati (Mood Swing): Perubahan suasana hati yang drastis, seperti mudah sedih atau marah secara tiba-tiba, dapat menjadi pertanda. Hal ini terkait dengan penurunan kadar estrogen.
-
Kram: Nyeri berdenyut di rahim akibat kontraksi otot rahim (dismenore primer) merupakan gejala umum.
-
Nyeri Payudara: Payudara terasa sakit, berat, dan lebih lembut karena pembengkakan akibat hormon.
-
Ngidam Makanan: Keinginan kuat terhadap makanan tertentu, mirip dengan yang dialami ibu hamil, juga bisa menjadi tanda.
-
Mudah Lelah: Rasa lelah atau lesu yang berlebihan tanpa sebab yang jelas merupakan tanda umum.
-
Sembelit dan Diare: Perubahan sistem pencernaan, baik sembelit maupun diare, bisa menjadi pertanda menstruasi akan segera datang.
-
Peningkatan Gairah Seks: Peningkatan libido menjelang menstruasi juga bisa terjadi akibat perubahan hormon.
-
Sulit Tidur: Perubahan hormonal dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan insomnia.
-
Perubahan Keputihan: Beberapa wanita mengalami perubahan jumlah keputihan sebelum menstruasi.
-
Depresi atau Cemas: Pada beberapa kasus, depresi atau kecemasan klinis (Premenstrual Dysphoric Disorder atau PMDD) dapat terjadi satu atau dua minggu sebelum menstruasi.
-
Sakit Kepala: Penurunan kadar estrogen dapat memicu migrain menstruasi, yang dialami oleh sekitar 60-70% wanita yang menstruasi.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id