Sumber berita ini awalnya dipublikasikan oleh MaduraPost. Dalam dunia kripto dan blockchain, istilah XRP, XRPL, dan Ripple seringkali membingungkan karena terdengar serupa. Padahal, ketiganya memiliki peran yang berbeda dan penting untuk dipahami. Mari kita uraikan perbedaannya.
XRPL, atau XRP Ledger, adalah jaringan blockchain yang menjadi landasan operasional koin XRP. Sebagai platform terdesentralisasi, XRPL dirancang untuk transaksi yang cepat, murah, dan aman. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuan memproses ribuan transaksi per detik, jauh lebih cepat daripada banyak jaringan blockchain lainnya. Sifat desentralisasinya memastikan transparansi dan ketahanan terhadap sensor karena tidak ada pihak tunggal yang mengendalikannya.
XRP adalah token kripto yang menjadi penggerak utama jaringan XRPL. Bisa diibaratkan sebagai mata uang digital yang mengalir di jaringan internet (XRPL). XRP digunakan untuk membayar biaya transaksi dan menjaga kelangsungan operasional XRP Ledger. Fungsinya juga sebagai jembatan antar berbagai mata uang fiat, memfasilitasi transaksi internasional yang lebih cepat dan murah. Namun, seperti aset kripto lainnya, harga XRP bersifat fluktuatif, dipengaruhi oleh dinamika pasar kripto.
Ripple adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan teknologi blockchain di balik XRPL dan XRP. Fokus Ripple adalah menciptakan solusi pembayaran global berbasis blockchain yang lebih cepat dan murah daripada sistem konvensional. Ripple telah berkolaborasi dengan banyak lembaga keuangan global untuk mengimplementasikan solusi pembayaran berbasis XRP, berperan penting dalam mendorong adopsi XRP di dunia perbankan. Meskipun terkait erat, Ripple sebagai pengembang berbeda dengan XRP sebagai token kripto yang beroperasi di jaringannya.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id