Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kediri siap berjibaku memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Mariya Ulfa (Mbak Dewi) di Pilkada 2024.
Ketua DPD PKS Kabupaten Kediri, Marendra Darwis, menegaskan komitmen partainya untuk mengantarkan pasangan nomor urut dua itu kembali memimpin Kabupaten Kediri. Strategi yang dijalankan pun tak tanggung-tanggung.
"Semua kader PKS akan turun langsung ke masyarakat, minimal ke tetangga mereka. Targetnya, setiap kader menyasar 7-10 rumah," ungkap Marendra.
Tak hanya itu, PKS juga akan menggelar flashmob di pinggir jalan untuk mensosialisasikan pasangan Dhito-Dewi.
"Konsolidasi ini untuk memastikan seluruh kader dan struktur partai kompak dan totalitas dalam memenangkan Mas Dhito dan Mbak Dewi," tegas Marendra.
Dukungan PKS terhadap Dhito-Dewi tak hanya sebatas kampanye. Partai ini juga berkomitmen untuk mendukung program-program yang diusung pasangan petahana tersebut, terutama jika mereka kembali terpilih.
"Kami akan mendukung program kerja Mas Dhito dan Mbak Dewi di periode kedua, melalui anggota dewan yang kami miliki," tambah Marendra.
Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan, dalam sambutannya juga menekankan pentingnya kerja keras dan kolaborasi untuk memenangkan Dhito-Dewi.
"Waktu kampanye semakin pendek. Para pengurus, kader, dan anggota dewan PKS harus bekerja keras, door to door, lewat medsos, WhatsApp, turun ke masyarakat, mengajak masyarakat untuk memenangkan pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi," pesan Irwan.
Mas Dhito sendiri mengakui pentingnya dukungan dari partai politik, termasuk PKS, untuk mewujudkan visi dan misinya.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan stakeholder, termasuk PKS di dewan, sangat penting untuk suksesnya program-program kami," ujar Mas Dhito.
Salah satu program prioritas Mas Dhito di periode kedua adalah menekan angka stunting hingga zero digit dan zero growth stunting. Untuk mencapai target tersebut, Mas Dhito akan menghidupkan kembali dasawisma di setiap desa.
"Satu rumah akan melakukan pengecekan terhadap 10 rumah yang masuk kategori stunting. Menghidupkan dasawisma menjadi kunci sukses program ini," tegas Mas Dhito.
