Kabupaten Malang siap menyaksikan pertarungan sengit antara dua kader PDI Perjuangan dalam Pilbup 2024. HM Sanusi, Bupati Malang incumbent, dan Gunawan Wibisono akan bersaing memperebutkan kursi nomor satu di Bumi Arema.
Sanusi, yang mendapat rekomendasi langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terlihat optimis. Ahmad Khusaeri, Juru Bicara Tim 9 Sanusi, menegaskan bahwa keberadaan dua kader PDIP di Pilkada tidak menjadi masalah.
"Ini tidak menyulitkan, karena keputusan akhir ada di partai. Abah Sanusi dan kubu seberang sama-sama kader PDIP. Setelah penetapan calon, yang menerima rekomendasi tetap kader, sedangkan yang tidak, secara logika, bukan lagi kader PDIP," tegas Khusaeri dalam konferensi pers di Kantor KPU Kabupaten Malang, Rabu (28/8/2024).
Khusaeri juga menekankan bahwa status kader merupakan hak partai. "Partai yang memutuskan apakah mereka tetap diakui sebagai kader atau tidak. Biasanya rekomendasi partai dipatuhi semua kader, karena itu adalah perintah partai," jelasnya.
Kader yang tidak mendukung atau mengamankan rekomendasi partai, menurut Khusaeri, otomatis kehilangan status kader. "Biasanya ada sanksi, tapi itu urusan internal partai. Bukan ranah kami untuk memberikan sanksi, namun kami tahu bahwa sanksi itu ada, karena tidak jarang ada kader yang keluar dari partainya," tambahnya.
Sanusi sendiri menyatakan bahwa sebagai anggota partai, dirinya akan mengikuti instruksi partai. "Soal ini adalah urusan DPP PDIP, saya sebagai anggota partai hanya mengikuti instruksi. Saya tidak menganggap ini sebagai persoalan gentar atau tidak gentar. Saya hanya ingin berjuang untuk masyarakat. Pilihan masyarakat adalah pegangan kami bersama. Saya harus mengakomodir semua kepentingan masyarakat, bukan mengurusi internal partai. Strategi saya untuk menang adalah melayani sebanyak mungkin apa yang diinginkan masyarakat," pungkas Sanusi.