Keputusan SMBC Indonesia untuk menggunakan ASUENE didorong oleh kemampuan platform tersebut dalam menghitung emisi Scope 3 Kategori 15, khususnya emisi yang dibiayai sesuai dengan Standar PCAF. Dengan ASUENE, SMBC Indonesia akan memfasilitasi lebih dari 300 perusahaan investasi utama, terutama perusahaan publik dan korporasi besar, untuk menyelaraskan perhitungan emisi mereka dengan standar PCAF. Implementasi ini akan dilakukan dengan model white-label, memungkinkan SMBC Indonesia untuk mempertahankan citra mereknya sambil meningkatkan transparansi emisi CO2 di antara perusahaan-perusahaan investasinya. ASUENE juga mendukung berbagai bahasa, termasuk Indonesia, Jepang, dan Inggris, serta didukung oleh tim konsultan ASUENE APAC untuk dukungan lokal yang cepat.
Nathan Christianto, Kepala Wholesale Banking SMBC Indonesia, menyatakan bahwa kemitraan ini menunjukkan komitmen SMBC Indonesia dalam mendukung inisiatif pemerintah Indonesia untuk memperkuat peraturan tentang manajemen risiko iklim. Sementara itu, Kohei Nishiwada, Pendiri & CEO Asuene Inc., menekankan meningkatnya permintaan untuk akuntansi GRK (Gas Rumah Kaca) di Indonesia sebagai bagian dari dorongan menuju Net Zero dan target 2030. Ia juga menyebut inisiatif ini sebagai langkah pionir karena sedikit bank di ASEAN yang saat ini menghitung emisi ini menggunakan data klien utama.
ASUENE berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif keuangan berkelanjutan di pasar Indonesia dengan menyediakan solusi yang berkontribusi pada pengurangan emisi CO2. Mereka akan terus berkolaborasi dengan SMBC Indonesia dan lembaga keuangan lainnya untuk membantu mencapai tujuan dekarbonisasi mereka.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id